27 Warga Hilang, Longsor Banjarnegara Jadi Alarm Keras!

BANJARNEGARA — Upaya pencarian korban longsor di Desa Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, memasuki tahap krusial setelah BPBD mengonfirmasi bahwa puluhan warga masih belum ditemukan. Bencana yang terjadi pada Sabtu 15 November 2025 sore itu kembali mengingatkan betapa rentannya kawasan perbukitan Banjarnegara terhadap hujan ekstrem yang memicu pergerakan tanah secara tiba-tiba.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara memperkirakan masih ada 27 warga yang tertimbun material longsor. Hingga Senin (17/11/2025), Tim SAR gabungan telah menemukan 34 orang dari kawasan hutan di sekitar lokasi kejadian, sebagian dalam kondisi selamat namun harus mendapatkan perawatan medis.

“Sejumlah warga masih diperkirakan tertimbun material longsor,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan tertulis.

Dampak bencana tercatat cukup berat: dua warga meninggal dunia, dua lainnya mengalami luka-luka, dan sebanyak 823 orang terpaksa mengungsi. Para korban luka telah dirujuk ke RSUD Banjarnegara dan Puskesmas Pandanarum. Sementara itu, petugas di lapangan terus melakukan pendataan karena masih banyak warga yang berpindah ke lokasi aman.

Pengungsian kini tersebar di tiga titik utama: Kantor Kecamatan Pandanarum, GOR Desa Beji, dan Gedung Haji Desa Pringamba. Para pengungsi mengandalkan bantuan logistik yang terbatas, sementara kebutuhan mendesak seperti makanan siap saji, air mineral, matras, selimut, hygiene kit, dan family kit masih harus dipenuhi sesegera mungkin.

Abdul Muhari melaporkan bahwa kerusakan materiil tergolong masif. “Kerugian material meliputi rumah rusak berat sebanyak 30 unit dan rusaknya lahan persawahan dan perkebunan,” katanya. Kondisi ini menambah tantangan pemerintah daerah yang harus memikirkan pemulihan ekonomi warga usai masa tanggap darurat.

BNPB juga menjadwalkan kedatangan Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, ke Banjarnegara untuk meninjau langsung lokasi bencana, setelah sebelumnya berkunjung ke titik longsor di Majenang, Cilacap.

Longsor di Pandanarum dipicu hujan deras yang mengguyur wilayah Desa Situkung pada Sabtu sore, sekitar pukul 16.00 WIB. Tanah yang labil serta curah hujan ekstrem menyebabkan tebing runtuh dan menimbun area persawahan serta pemukiman di bawahnya.

Sebagai langkah antisipasi, Pemkab Banjarnegara telah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Tanah Longsor, Angin Kencang, Cuaca Ekstrem, dan Banjir berdasarkan keputusan Bupati Banjarnegara. Status ini berlaku hingga Mei 2026 sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi bencana susulan. []

Admin04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com