Tersinggung Ejekan, Pemuda Bacok Dua Bersaudara di Paser

PASER – Sebuah insiden kekerasan kembali mengusik ketenangan warga Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser. Seorang pemuda berinisial S (25) nekat melakukan pembacokan terhadap dua remaja kakak beradik karena merasa terhina akibat ejekan yang terus diarahkan kepadanya. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (16/11/2025) dini hari dan segera memicu perhatian aparat kepolisian setempat.

Menurut keterangan Kapolres Paser AKBP Novy Adi Wibowo yang disampaikan melalui Kasatreskrim AKP Elnath Splendidta Waviq Gemilang, insiden tersebut bermula dari hubungan pertemanan antara pelaku dan korban. Ketiganya disebut kerap berkumpul dan bergurau. Namun, candaan yang dilontarkan W (19) dan adiknya, terutama mengenai tuduhan bahwa S adalah pengguna narkotika, diduga menjadi pemicu utama terjadinya aksi brutal tersebut.

“Peristiwa terjadi jam dua dini hari, pihak keluarga korban melaporkan kepada kami kepolisian untuk segera dilakukan penanganan,” jelas Elnath.

Dalam kondisi emosi memuncak, S mengambil sebilah parang yang berada di lokasi mereka berkumpul. Tanpa mempertimbangkan akibatnya, pelaku langsung mengayunkan tebasan ke arah kedua korban. Akibat serangan itu, W dan adiknya mengalami luka serius, terutama pada bagian tangan dan siku yang menjadi titik tebasan.

Usai melakukan aksinya, S melarikan diri. Namun pelariannya tak berlangsung lama. Tim kepolisian berhasil menemukan pelaku beberapa jam kemudian, tepatnya pukul 07.00 WITA, di sebuah rumah kos. S tidak melakukan perlawanan dan mengakui perbuatannya. Polisi turut mengamankan sejumlah barang bukti berupa pakaian korban, sandal, sepeda motor, serta parang yang digunakan dalam aksi pembacokan.

“Pelaku sudah diamankan dan saat ini masih dalam proses penanganan hukum,” sebut Elnath lagi.

Sementara itu, kedua korban kini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Panglima Sebaya. Mereka masih dalam pemantauan tenaga medis akibat luka tebasan yang cukup serius. Aparat belum menetapkan motif pasti, namun keterangan para saksi menunjukkan bahwa kejadian bermula dari lelucon yang kelewat batas, hingga akhirnya memicu sakit hati dan emosi tidak terkendali.

Kepolisian mengimbau masyarakat agar berhati-hati dalam berinteraksi, khususnya dalam pergaulan remaja yang kerap menganggap ejekan sebagai hal biasa. Kasus ini menjadi pengingat bahwa konflik kecil dapat berubah menjadi tindakan kekerasan jika tidak disikapi dengan bijak. []

Admin04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com