Prestasi Gemilang SMAN 10 Samarinda di OMI Nasional

SAMARINDA – Tiga siswa SMA Negeri 10 Samarinda kembali mengukir prestasi membanggakan pada ajang Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025 tingkat nasional yang berlangsung di Asrama Haji Kota Tangerang, 10–13 November 2025. Dalam kompetisi bergengsi tersebut, ketiganya sukses menyabet medali di bidang sains berbeda dan berhasil mengharumkan nama sekolah, Kota Samarinda, serta Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Adapun para siswa berprestasi tersebut adalah Alvino Yardan Wiradharma yang meraih medali emas bidang Matematika, Aditya Syahputra yang memperoleh medali perak pada bidang Kimia, serta Zaky Ayyatullah yang menggondol medali perunggu bidang Fisika. Ketiga siswa kelas XI dan XII itu sebelumnya melewati proses seleksi berlapis, mulai dari tingkat sekolah, kota, hingga provinsi, sebelum akhirnya berhak tampil di tingkat nasional.

 

 

 

 

 

 

OMI dikenal sebagai ajang kompetisi akademik yang memadukan ilmu pengetahuan umum dengan nilai-nilai keagamaan, khususnya pendidikan Islam. Kombinasi tersebut menjadi tantangan bagi para peserta karena mereka tidak hanya diuji dari sisi pengetahuan akademik, tetapi juga pemahaman terhadap nilai-nilai keislaman serta relevansinya dengan teori ilmiah.

Humas SMA Negeri 10 Samarinda, Tasrin, menjelaskan bahwa capaian ini merupakan hasil pembinaan panjang yang melibatkan penguatan akademik dan pendalaman spiritual. Ia memaparkan bahwa sebelum melaju ke tingkat nasional, para siswa terlebih dahulu mengikuti seleksi internal di sekolah, kemudian berkompetisi di tingkat kota dan provinsi.

“Ada tantangan karena guru mapel seperti Matematika, Fisika, dan Kimia tidak mendalami aspek keagamaannya. Maka sekolah memberikan bimbingan tambahan dari guru PAI, termasuk materi Al-Qur’an, kaitan teori ilmuwan muslim, hingga dasar bahasa Arab,” ujar Tasrin, kepada media ini saat ditemui di SMAN 10, Jalan PM Noor, Samarinda, Senin (17/11/2025).

Ia menambahkan, proses pembinaan dilakukan secara bertahap. Setelah dinyatakan lolos dari tingkat provinsi, ketiga siswa menjalani persiapan intensif hampir dua pekan. Mereka mendapat dispensasi belajar, mengikuti bimbingan setengah hari, serta mengerjakan latihan soal yang disusun tim guru.

“Biasanya mereka tetap datang ke sekolah, tetapi tidak mengikuti pelajaran penuh. Fokus utama adalah bimbingan menuju lomba,” kata Tasrin.

Tasrin berharap pencapaian tersebut dapat memotivasi siswa lainnya untuk mengikuti jejak yang sama dan belajar dari pengalaman para peraih medali tahun ini.

“Dengan pengalaman berharga ini, mereka bisa berbagi ilmu dengan siswa lain yang akan bertanding tahun depan,” tutup Tasrin. []

Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com