Pejabat Tinggi Filipina Resign di Tengah Penyidikan

MANILA — Pemerintahan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. atau Bongbong kembali diterpa gejolak politik setelah dua anggota kabinetnya resmi mengundurkan diri menyusul mencuatnya skandal korupsi proyek pengendalian banjir bernilai raksasa. Langkah mundur ini disebut sebagai bentuk tanggung jawab moral para pejabat yang departemennya terseret dalam penyelidikan.

Wakil Menteri Komunikasi Kepresidenan Claire Castro menyampaikan bahwa dua pejabat tersebut adalah Sekretaris Eksekutif Lucas Bersamin dan Sekretaris Anggaran Amenah Pangandaman. Ia menegaskan bahwa surat pengunduran diri keduanya telah diterima langsung oleh Presiden Bongbong. “Kedua pejabat dengan hormat mengajukan pengunduran diri sebagai bentuk tanggung jawab usai departemen mereka terseret dalam tuduhan terkait skandal pengendalian banjir yang saat ini sedang dalam penyelidikan,” tutur Castro, dikutip Philstar.

Sebagai tindak lanjut, Menteri Keuangan Ralph Recto ditunjuk untuk menggantikan Bersamin, sementara Wakil Menteri Anggaran Rolando Toledo dipromosikan untuk menempati posisi Pangandaman. Pada saat yang sama, Asisten Khusus Presiden untuk Investasi dan Urusan Ekonomi, Frederick Go, disebut-sebut bakal menggantikan Recto sebagai menteri keuangan.

Pengunduran diri dua pejabat ini terjadi di tengah penyelidikan besar-besaran atas dugaan korupsi dalam proyek pengendalian banjir yang telah berlangsung sejak 2022. Skandal itu mencuat setelah Zaldy Co, mantan anggota parlemen dan mantan sekutu Bongbong, menyebut Bersamin dan Pangandaman mengetahui awal mula proyek bermasalah tersebut. Co sendiri termasuk di antara pejabat yang didakwa pekan ini atas dugaan keterlibatan dalam proyek senilai P100 miliar atau sekitar Rp28 triliun.

Co bahkan mengklaim bahwa Bongbong memerintahkannya untuk memasukkan proyek tersebut ke dalam anggaran nasional 2025. Namun, Bongbong telah membantah tegas tuduhan itu.

Skandal pengendalian banjir mencuat setelah banjir parah merendam sejumlah daerah selama berminggu-minggu, memicu kecurigaan pemerintah bahwa dana miliaran peso dalam proyek tersebut tidak digunakan sebagaimana mestinya. Bongbong pertama kali mengungkap anomali proyek itu dalam pidato kenegaraan keempatnya, menyebut sejumlah kontraktor besar diduga “bermain” dalam proyek publik tersebut.

Sebagai respons, Bongbong membentuk badan independen untuk menyelidiki kasus itu dan bersumpah akan memastikan semua pihak yang terbukti terlibat dijebloskan ke penjara sebelum akhir tahun. []

Admin04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com