TANA TIDUNG – Festival Tari Kreasi Daerah Pesisir dan Pedalaman se-Kalimantan Utara 2025 kembali menjadi pusat perhatian masyarakat setelah resmi dibuka oleh Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali, di Ruang Terbuka Hijau H. Joesoef Abdullah, Tideng Pale, Jumat malam (21/11/2025). Acara pembukaan berlangsung meriah, ditandai dengan pemukulan kulintang bersama Ketua TP PKK Vamelia Ibrahim, Wakil Bupati Sabri, serta unsur Forkopimda.
Dalam sambutannya, Bupati Ibrahim Ali menegaskan bahwa festival yang telah menjadi agenda tahunan ini bukan hanya ajang unjuk seni, tetapi juga ruang besar untuk memperkuat upaya pelestarian budaya daerah. “Festival ini bukan hanya menampilkan keindahan seni, tetapi juga mempertegas komitmen kita dalam melestarikan budaya sebagai warisan berharga bagi generasi mendatang,” ujarnya.
Ibrahim juga mengapresiasi besarnya minat masyarakat serta tingginya keterlibatan para peserta dari berbagai wilayah di Kalimantan Utara. Menurutnya, kehadiran seniman dari pesisir hingga pedalaman mencerminkan kekayaan ekspresi budaya sekaligus memperkuat nilai kompetisi yang sehat. “Ini bentuk penghargaan pemerintah kepada para seniman yang telah mempersiapkan diri dan mendedikasikan waktu untuk tampil di Tana Tidung,” katanya.
Festival yang berlangsung 21–27 November ini tidak hanya menyajikan panggung seni, tetapi juga menggerakkan ekonomi daerah. Pemerintah daerah menyediakan 99 stand UMKM tanpa biaya sewa, seluruhnya diisi pelaku usaha lokal. “Ini bukan hanya ruang berekspresi bagi seniman, tetapi juga menggerakkan ekonomi kita. Semua stand UMKM adalah pelaku lokal, dan tidak ada biaya sewa,” tegas Ibrahim.
Tahun ini menjadi pelaksanaan kedua festival di masa kepemimpinan Bupati Ibrahim dan Wabup Sabri. Pemerintah menyiapkan total hadiah Rp340 juta, sebagaimana diumumkan Ketua Panitia Arman Jauhari. Ia menambahkan bahwa festival ini membawa misi besar: menghidupkan seni tari, memperkuat kecintaan generasi muda pada budaya daerah, hingga mendokumentasikan perkembangan seni tradisional di Kalimantan Utara. “Festival ini adalah ruang pengkaderan agar seni tari tetap hidup dan berkembang, sekaligus wahana bagi generasi muda untuk menjaga warisan budaya,” ungkapnya.
Sebanyak 88 grup berpartisipasi, terbagi dalam empat kategori penampilan, dengan total 1.103 penari, pemusik, dan kru terlibat. Tak kurang dari 615 peserta datang dari luar Tana Tidung, seperti Tarakan, Nunukan, Malinau, dan Bulungan. Dewan juri berasal dari Kaltim dan Jogjakarta, menambah profesionalisme pelaksanaan festival tahun ini.
Sebagai penutup pembukaan, Bupati turut mengumumkan kehadiran artis nasional Budi Doremi dan Charly Van Houten yang akan mengisi acara pembukaan serta malam penutupan pada 27 November. Ia berharap seluruh peserta menampilkan karya terbaik sebagai bentuk kecintaan terhadap budaya. “Penilaian bukan semata-mata soal kesempurnaan teknik. Lebih dari itu, ini adalah ruang ekspresi identitas, kreativitas, dan kecintaan kita terhadap budaya,” tutupnya. []
Admin04
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan