RSUD Madya Baru di Kaltara, Tana Tidung Pacu Dokter Spesialis

TANA TIDUNG – Pemerintah Kabupaten Tana Tidung terus memacu kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan untuk memenuhi pelayanan medis di RSUD Akhmad Berahim, yang kini bersiap naik kelas sebagai salah satu RSUD madya di wilayah Daerah Tertinggal, Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK).

Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali, menegaskan bahwa persiapan SDM menjadi pekerjaan besar yang harus dipastikan berjalan paralel dengan pembangunan fisik rumah sakit.

“PR kita itu bagaimana menyiapkan sumber daya manusia yang konsen di bidang kesehatan bicara tentang perawat, bidan dan dokter spesialisnya,” ujar Ibrahim di Tana Tidung, Minggu (23/11/2025)..

Ia mengungkapkan bahwa RSUD Akhmad Berahim kini termasuk dalam jajaran 15 RSUD madya DTPK di Indonesia, bahkan dinilai berpotensi menjadi yang tertinggi di Kalimantan Utara hanya satu tingkat di bawah RSUD dr Jusuf SK di Tarakan.

Bupati menegaskan bahwa upaya pemenuhan tenaga kesehatan tengah berjalan masif.
“Saat ini saya sudah sekolahkan semua dokter spesialis itu untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi di seluruh Indonesia,” kata Ibrahim.

Menurutnya, langkah tersebut penting agar ketika bangunan RSUD rampung dan diserahterimakan dari Kementerian Kesehatan kepada Pemkab Tana Tidung, seluruh layanan kesehatan bisa langsung beroperasi optimal.

“Tidak ada alasan kami untuk tidak siap karena sayang bangunan gedung yang sudah dibangun ratusan miliar, tapi kita tidak siap dengan SDM,” tegasnya.

Apabila para dokter spesialis belum menyelesaikan pendidikan pada waktunya, Pemkab Tana Tidung akan menyiapkan opsi tenaga kesehatan pengganti melalui kontrak dengan dokter PTT atau dokter magang dari berbagai perguruan tinggi negeri di Indonesia. Kerja sama melalui nota kesepahaman dengan kampus-kampus pun tengah dijajaki.

Saat melakukan pengecekan beberapa waktu lalu, Ibrahim melihat progres pembangunan RSUD Akhmad Berahim telah mencapai 61,75 persen tanpa deviasi. Proyek yang dikerjakan BUMN WIKA dan Waskita Karya di kawasan Sesayap itu ditargetkan selesai tepat waktu.

“Kata PPTK mereka optimis akan menyelesaikan pekerjaan fisiknya sesuai dengan kontrak yang berakhir pada 16 Desember 2025. Pekerjaan itu sesuai dengan kontrak sebesar Rp164 miliar tapi itu soal infrastruktur saja,” ujar Ibrahim. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com