BULUNGAN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) terus memperkuat kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kerja sama pendidikan dengan sejumlah universitas di Jiangsu, Tiongkok. Program yang mulai berjalan sejak 2016 ini berkembang pesat, terutama dari sisi kuota penerimaan mahasiswa yang terus bertambah.
Pada 2018, Kaltara hanya mendapat kuota sekitar 20 mahasiswa per tahun. Namun setelah kunjungan Sekda dan Kepala Dinas Pendidikan Kaltara ke Tiongkok pada November 2024, angka tersebut melonjak drastis menjadi 100 mahasiswa per tahun—jumlah terbanyak di Indonesia.
Melalui kerja sama ini, mahasiswa Kaltara berkesempatan memperoleh beasiswa penuh di JSAHVC Tiongkok. Fasilitas yang diberikan mencakup bebas biaya SPP, asrama, uang saku Rp11 juta per tahun, serta kamar berfasilitas lengkap. Gedung kampus juga dilengkapi mesin cuci dan dapur khusus mahasiswa internasional, menambah kenyamanan selama menempuh pendidikan.
Kepala Rekrutmen JSAHVC Kaltara sekaligus Direktur Wangsmart Edu, Azroy, mengatakan mahasiswa asal Kaltara merasa sangat terbantu oleh fasilitas yang disediakan. “Kemarin saya menghubungi dua peserta dari Kaltara, Mifta dan Nirwana. Mereka mengaku puas dan nyaman karena mahasiswa internasional cukup beragam, meski mayoritas tetap dari Indonesia. Suasananya seperti kampung Indonesia,” ujarnya, Minggu (23/11/2025).
Azroy juga mengungkapkan bahwa pada 2026 akan ada 11 mahasiswa Kaltara yang lulus dari JSAHVC. Mereka sudah mendapat tawaran kerja dari sejumlah perusahaan Tiongkok yang beroperasi di Kaltara, termasuk di kawasan KIPI, dengan gaji di atas Rp8 juta per bulan. “Ini sangat positif. Kemampuan bahasa Mandarin saat ini sangat dibutuhkan karena banyak perusahaan Tiongkok berinvestasi di Indonesia, termasuk Kaltara,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa sebelum adanya keterlibatan pemerintah, pendaftaran program ini dilakukan secara mandiri dengan peluang diterima yang sangat kecil. Sejak penandatanganan MoU pada 2024, seluruh pendaftar asal Kaltara bisa langsung diterima selama kuota tersedia, tanpa tes akademik. Seleksi hanya melalui pemeriksaan kesehatan dan kelengkapan perilaku baik.
Selain itu, prestasi akademik dan non-akademik mahasiswa juga menjadi pertimbangan pemerintah Tiongkok, sehingga peluang memperoleh beasiswa tambahan tiap tahun semakin terbuka.
Jumlah mahasiswa Kaltara yang belajar di JSAHVC terus meningkat dari tahun ke tahun: 11 orang pada 2023, 40 orang pada 2024, dan 65 orang pada 2025. Pemerintah optimistis peningkatan ini mampu menjawab kebutuhan tenaga terampil, terutama dalam mendukung investasi asing yang terus berkembang di wilayah Kaltara. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan