Kebakaran Hong Kong Terparah: 36 Tewas, 279 Hilang!

HONG KONG – Kebakaran besar yang melanda kompleks apartemen Wang Fuk Court di Tai Po, wilayah utara Hong Kong, pada Rabu (26/11/2025), kembali memunculkan pertanyaan mengenai standar keselamatan bangunan di salah satu kota dengan kepadatan hunian tertinggi di dunia. Insiden yang berlangsung hingga 10 jam itu menewaskan 36 orang, sementara 279 penghuni dilaporkan masih belum ditemukan.

Hingga kini, otoritas belum dapat memastikan penyebab utama yang membuat api cepat menjalar ke tujuh dari delapan gedung pencakar langit dalam kompleks tersebut. Namun, sejumlah temuan awal dari tim pemadam kebakaran menimbulkan dugaan adanya faktor tambahan yang memperburuk situasi.

Direktur Dinas Pemadam Kebakaran Hong Kong, Andy Yeung, menyebut pihaknya menemukan kondisi yang tidak lazim saat proses evakuasi. Menurutnya, petugas mendapati beberapa jendela apartemen tertutup papan polistirena.

“Papan polistirena ini sangat mudah terbakar dan membuat api menyebar dengan sangat cepat,” ujar Yeung.

Ia menambahkan bahwa keberadaan material tersebut tidak biasa, sehingga temuan itu telah diserahkan kepada polisi untuk penyelidikan lebih lanjut. “Keberadaan papan tersebut tidak biasa, sehingga kami telah menyerahkan temuan ini kepada polisi untuk penyelidikan lebih lanjut,” tambahnya.

Kompleks Wang Fuk Court diketahui sedang menjalani renovasi besar-besaran. Lapisan pelindung serta perancah bambu yang menyelimuti bangunan menjadi perhatian aparat karena diduga berperan dalam mempercepat rambatan api. Perancah bambu, yang lazim digunakan dalam proyek konstruksi di Hong Kong, dilaporkan menjadi titik awal kobaran api sebelum merembet ke blok-blok apartemen lain.

Seorang jurnalis AFP di lokasi melaporkan terdengar suara keras seperti retakan bambu yang terbakar, sementara asap hitam pekat membumbung tinggi. Di tengah kepanikan itu, banyak penghuni yang berusia lanjut kesulitan menyelamatkan diri.

Seorang warga bermarga Yuen, 65 tahun, mengaku beberapa tetangganya bahkan tidak mengetahui adanya kebakaran karena jendela tertutup selama renovasi. “Jendela-jendela ditutup karena renovasi, (beberapa orang) tidak tahu ada kebakaran dan harus diberi tahu untuk mengungsi lewat telepon oleh tetangga,” tuturnya.

Ia menambahkan, “Saya sangat terpukul, ada kerugian materi dan korban jiwa, bahkan seorang petugas pemadam kebakaran juga meninggal.”

Pemerintah Hong Kong memastikan akan memeriksa ulang lapisan pelindung proyek renovasi serta memastikan pihak terkait bertanggung jawab. Pemimpin Hong Kong, John Lee, menegaskan, “Kami akan meminta pertanggungjawaban sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.” []

Admin04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com