PALU – Kasus pencurian fasilitas keselamatan kembali terjadi di Palu, Sulawesi Tengah, dan kali ini menimpa perangkat sirene peringatan dini tsunami atau Early Warning System (EWS). Insiden tersebut menyoroti kembali pentingnya perlindungan terhadap alat vital kebencanaan, terutama di wilayah yang memiliki rekam jejak bencana besar seperti Teluk Palu.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Palu telah resmi melaporkan tindak pencurian itu kepada pihak kepolisian. “Iya benar, kami sudah laporkan ke pihak kepolisian,” ujar Kabid Kedaruratan BPBD Palu, Irfan Suebo, Kamis (27/11/2025).
Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat 21 November 2025. Seorang pria terlihat memanjat menara sirene tsunami yang berada di Kelurahan Lere, Palu Barat, sebelum memotong kabel sepanjang sekitar enam meter. Tindakan ini terekam kamera CCTV di sekitar lokasi dan segera menjadi bahan penyelidikan.
Irfan menjelaskan, “Cuma ada satu tiang (menara) yang ada di Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, pelaku memotong kabelnya sekitar enam meter. Saat pengujian dilakukan, alat di Kampung Lere tidak berbunyi. Setelah dicek ternyata kabel dari box di tiang hingga yang ada di bawah tanah sudah dipotong.”
Kerusakan pada sistem peringatan dini tersebut membuat BPBD tidak dapat melakukan uji fungsi sirene dengan maksimal. Hal ini dinilai sangat berisiko, mengingat sirene merupakan peranti penting yang memberi peringatan cepat kepada warga ketika ancaman tsunami terjadi.
Irfan menegaskan bahwa aksi pencurian ini membawa dampak serius karena Teluk Palu pernah mengalami bencana tsunami besar pada 2018. “Pencurian ini disayangkan mengingat begitu pentingnya alat ini. Apalagi di Teluk Palu yang punya sejarah gempa disertai tsunami dahsyat yang menelan ribuan korban jiwa,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa kejadian serupa pernah terjadi pada 2018, ketika perangkat pendeteksi tsunami yang berada di laut gagal berfungsi pada saat gempa besar melanda. “Saat bencana gempa terjadi pada 2018, alat pendeteksi tsunami yang dipasang di laut tak berbunyi. Penyebabnya baterainya hilang dicuri,” kata Irfan.
BPBD menyebut sirene yang dipasang merupakan bantuan dari BNPB dan ditempatkan di tiga titik rawan, yakni Kelurahan Lere, Silae, dan Talise. “Sirine ini bantuan dari BNPB yang dipasang di tiga titik di Palu,” tambahnya.
Insiden ini memperkuat urgensi pengamanan fasilitas kebencanaan sekaligus meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya menjaga alat-alat keselamatan yang berfungsi melindungi ribuan nyawa. []
Admin04
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan