BIREUEN — Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Bireuen, Aceh, pada Rabu (26/11/2025) memicu kerusakan serius di lingkungan Pesantren Najmul Hidayah Al Aziziyah. Salah satu bangunan paling vital, yakni asrama putra dua lantai, ambruk setelah bagian tebing sungai di sisi bangunan runtuh akibat derasnya arus.
Pembina Dayah Najmul Hidayah Al Aziziyah, Tgk Adli Abdullah, mengatakan bahwa meski kerusakan fisik cukup parah, seluruh penghuni bangunan selamat. “Sebanyak 329 santri yang menghuni gedung dua lantai tersebut telah diungsikan sebelum bangunan ambruk,” ujarnya memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Asrama yang berdiri tepat di bibir sungai itu sebelumnya masih dalam kondisi stabil. Namun meningginya debit air dan tekanan arus banjir menyebabkan struktur tanah pendukung bangunan melemah. Ketika tebing sungai ambrol, sebagian pondasi ikut tergerus hingga akhirnya membuat bangunan runtuh dalam hitungan waktu singkat. Kondisi tersebut membuat upaya penyelamatan harus dilakukan cepat untuk menghindari jatuhnya korban.
Pihak pesantren kini memindahkan ratusan santri ke masjid yang berada dalam kompleks dayah. Meski lokasi tersebut relatif aman, kebutuhan mendesak langsung muncul seiring evakuasi massal tersebut. Pihak pesantren menyampaikan bahwa para santri membutuhkan dukungan logistik, terutama dapur darurat untuk kebutuhan makan sehari-hari serta pakaian pengganti karena sebagian besar barang pribadi mereka turut terendam banjir.
“Para santri kini dievakuasi ke masjid pesantren, dan mereka membutuhkan dapur darurat serta pakaian pengganti,” demikian disampaikan pihak dayah.
Insiden ini menambah daftar panjang dampak bencana hidrometeorologi yang tengah melanda sejumlah wilayah Aceh dalam beberapa hari terakhir. Ambruknya bangunan pesantren juga memicu perhatian karena letaknya yang berada di zona rawan erosi sungai, sehingga memunculkan kembali diskusi mengenai pentingnya penataan kawasan tepian sungai serta penguatan infrastruktur pendidikan berasrama di daerah rawan bencana.
Dengan cuaca ekstrem yang masih berpotensi berlanjut, pihak pesantren berharap bantuan dapat segera disalurkan agar kebutuhan dasar ratusan santri dapat terpenuhi dan aktivitas pendidikan dapat kembali berlangsung meski dalam kondisi darurat. []
Admin04
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan