BALIKPAPAN — Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, memaparkan strategi besar pengembangan sektor pariwisata daerah dalam kegiatan Global International World – Most Inspiring Tourism Leader 2025, yang berlangsung di Aula Pemkot Balikpapan, Kamis (27/11/2025). Dalam kesempatan itu, Rahmad menegaskan arah kebijakan pariwisata 20 tahun ke depan dengan fokus pada keberlanjutan, ekonomi kreatif, dan penguatan event wisata MICE.
Rahmad menjelaskan bahwa kebijakan pariwisata Balikpapan selaras dengan arahan pemerintah pusat mengenai penyediaan lapangan kerja berkualitas, penguatan usaha kreatif, serta pembangunan infrastruktur pendukung. Ia menegaskan bahwa tiga acuan internasional SDGs, UNWTO, dan UNESCO menjadi dasar pengembangan pariwisata agar mampu bersaing di tingkat global.
Arah pembangunan pariwisata telah dituangkan dalam RTRW 2024–2043, serta diperkuat melalui RPJPD 2025–2045 dengan visi Balikpapan Kota Nyaman untuk Semua. Pada RPJMD 2025–2029, sektor pariwisata ditetapkan sebagai program prioritas, dengan fokus pada pengembangan kota MICE, wisata bahari, kuliner, dan ekonomi kreatif. Strategi tersebut diperkuat lewat tiga pilar utama: penguatan infrastruktur MICE, pemanfaatan potensi wisata alam dan kuliner, serta promosi terintegrasi lintas-stakeholder.
Selain infrastruktur, Rahmad menegaskan bahwa pemberdayaan masyarakat menjadi komponen penting melalui pengembangan desa wisata, peningkatan kapasitas warga, kemitraan usaha lokal, serta dukungan terhadap UMKM dan produk kreatif.
Catatan pemerintah menunjukkan tren positif kontribusi ekonomi sektor wisata. PDRB Balikpapan dari sektor pariwisata meningkat dari 30,1% pada 2022 menjadi 34,3% pada 2024. Event tahunan seperti Balikpapan Fest mencatat perputaran ekonomi Rp7,3 miliar dengan total pengunjung 94 ribu orang, melampaui target yang ditetapkan.
Pada aspek lingkungan, tercatat reduksi emisi 180.500 ton CO₂, sementara pada aspek sosial keterlibatan komunitas meningkat menjadi 132 komunitas dan 2.500 partisipan, melebihi target pelaksanaan program pemerintah.
Rahmad mengakhiri pemaparannya dengan menyatakan kesiapan Balikpapan menjadi kawasan percontohan pengembangan pariwisata MICE nasional.
“Kami tidak hanya membangun destinasi, tetapi menata masa depan pariwisata yang berkelanjutan,” tutupnya. []
Penulis: Desy Alfy Fauzia | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan