TAPANULI SELATAN – Kondisi darurat melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara, termasuk Kabupaten Tapanuli Selatan, setelah jembatan penghubung di daerah itu putus akibat tanah longsor. Kerusakan infrastruktur tersebut memaksa warga mengambil risiko besar setiap kali hendak menyeberang sungai untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.
Dalam video yang dibagikan akun diskisrg, Kamis (27/11/2025), tampak warga menyeberangi sungai berarus deras dengan cara yang sangat berbahaya. Mereka terpaksa berpegangan pada kabel listrik yang masih tersisa dari konstruksi jembatan yang ambruk. Arus deras terlihat jelas mengancam keselamatan warga, namun keterpaksaan membuat mereka tetap melintas demi memenuhi kebutuhan hidup dan pekerjaan.
Warga menyebut situasi tersebut telah berlangsung sejak jembatan tersebut runtuh beberapa hari sebelumnya. Minimnya alternatif akses membuat masyarakat tidak memiliki pilihan lain selain menempuh jalur berbahaya ini. Mereka berharap pemerintah daerah segera turun tangan memperbaiki infrastruktur, sekaligus memberikan jaminan keselamatan bagi warga yang selama ini menggantungkan hidup pada jembatan tersebut.
Jembatan yang terputus di Tapanuli Selatan hanyalah satu dari banyak insiden serupa yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumatera Utara (Sumut) melaporkan bahwa 13 kabupaten/kota di Sumut terdampak bencana alam, mulai dari banjir, banjir bandang, hingga tanah longsor.
Menurut data Pusdalops yang diterima di Medan, daerah terdampak meliputi Kabupaten Langkat, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Humbang Hasundutan, dan Kabupaten Deliserdang. Selain itu, empat kota juga mencatat kejadian bencana, yakni Kota Padang Sidempuan, Kota Binjai, Kota Medan, dan Kota Sibolga.
Rangkaian bencana ini menunjukkan perlunya percepatan penanganan serta evaluasi terhadap infrastruktur di wilayah rawan. Bagi warga, pemulihan akses transportasi menjadi kebutuhan mendesak agar aktivitas sosial dan ekonomi tidak terus terhambat, sekaligus demi memastikan keselamatan masyarakat. []
Admin04
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan