Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
GAZA – Ketegangan di Jalur Gaza kembali memuncak seiring klaim terbaru militer Israel yang menyebut telah menemukan 9 jasad militan Hamas di dalam jaringan terowongan bawah tanah di wilayah selatan Gaza, Palestina. Operasi pembongkaran terowongan yang selama ini disebut sebagai “urat nadi logistik dan pertahanan Hamas” terus digencarkan Israel tanpa henti.
“(Tentara Israel) menemukan sembilan teroris tambahan yang telah dieliminasi di infrastruktur teror bawah tanah,” demikian pernyataan resmi militer Israel yang dikutip AFP, Sabtu (29/11/2025).
Militer Israel juga menegaskan bahwa operasi itu telah menewaskan lebih banyak anggota Hamas. “Sejauh ini, lebih dari 30 teroris yang berusaha melarikan diri dari infrastruktur teror bawah tanah di Rafah timur telah dieliminasi,” lanjut pernyataan itu.
Sumber-sumber diplomatik mengatakan kepada AFP bahwa negosiasi intensif tengah berlangsung terkait nasib puluhan pejuang Hamas yang diduga masih bersembunyi di jaringan terowongan Gaza selatan, wilayah yang kini berada di bawah kendali penuh militer Israel.
Langkah negosiasi ini menjadi sorotan setelah Hamas untuk pertama kalinya secara terbuka mengakui kondisi kritis di bawah tanah. Pada Rabu (26/11/2025), organisasi tersebut meminta negara-negara penengah menekan Israel agar membuka jalur aman evakuasi.
Ini menjadi tanda bahwa situasi di terowongan telah mencapai tahap genting.
Sebelumnya, gencatan senjata yang ditengahi Amerika Serikat antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada 10 Oktober 2025. Dalam kesepakatan itu, tentara Israel diwajibkan mundur ke belakang “Garis Kuning”, batas beton yang membelah wilayah kekuasaan di Jalur Gaza.
Kini, militan Hamas disebut berada di terowongan yang berlokasi tepat di sisi Garis Kuning, wilayah yang saat ini dikontrol Israel sepenuhnya.
Situasi yang kian membara memicu kekhawatiran akan pecahnya konflik terbuka berikutnya, terutama karena operasi bawah tanah menjadi fokus utama strategi militer Israel setelah pekan-pekan serangan udara dan darat gagal memadamkan perlawanan Hamas. []
Admin03
