PASER – Rusaknya infrastruktur jalan di Desa Muara Pasir, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, kini menimbulkan dampak serius terhadap aktivitas masyarakat. Tidak hanya membatasi mobilitas, kerusakan jalan juga menghambat layanan publik, terutama sektor pendidikan dan kesehatan.
Wakil Ketua II DPRD Paser, Hendrawan Putra, menyatakan bahwa kondisi jalan berlumpur dan rusak parah membuat pelajar sulit mengakses sekolah. “Akses jalan yang rusak dan berlumpur menyulitkan masyarakat dalam beraktivitas, utamanya bagi kalangan pelajar yang hendak ke sekolah melalui jalur darat,” ungkap Hendrawan, Jumat (28/11/2025).
Selain pendidikan, sektor kesehatan juga terdampak. Saat ini, Desa Muara Pasir hanya memiliki satu tenaga medis, yakni seorang bidan. Sementara perawat yang sudah berstatus PPPK ditarik ke RSUD Panglima Sebaya, memperparah kondisi layanan kesehatan. “Minimnya tenaga medis diperparah dengan akses jalan yang rusak, sehingga menyulitkan proses evakuasi pasien yang membutuhkan penanganan cepat,” jelas Hendrawan.
Dalam beberapa kasus, keterlambatan evakuasi bahkan berpotensi menyebabkan korban jiwa. “Karena jalan darat tidak bisa dilalui, satu-satunya alternatif adalah jalur air. Tapi itu pun tidak selalu bisa diandalkan, apalagi dalam kondisi darurat,” tambahnya.
Hendrawan telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Paser untuk menempatkan tenaga medis tambahan dari putra daerah Muara Pasir. Selain itu, ia juga mengusulkan pengadaan ambulans air yang dapat digunakan untuk transportasi darurat pasien maupun jenazah. “Kalau kita kasih ambulans air tapi tidak ada yang nyupirin hingga perawatan, nanti malah jadi besi tua. Jadi harus ada koordinasi dengan desa,” tegas Hendrawan.
Ia berharap sinergi antara pemerintah daerah dan desa dapat segera mewujudkan solusi terhadap persoalan infrastruktur dan layanan publik di Muara Pasir. “Ambulans air nanti bisa membawa orang sakit maupun yang meninggal, sehingga akses darurat tidak lagi terhambat,” pungkasnya.
Kerusakan jalan yang terus berlanjut ini menjadi perhatian serius DPRD Paser karena tidak hanya mengancam pendidikan anak-anak, tetapi juga keselamatan warga. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan