Embung Maratua Terhenti, Butuh Tambahan Rp15 Miliar

BERAU — Harapan warga Pulau Maratua untuk segera menikmati manfaat embung yang dibangun pemerintah masih harus tertunda. Proyek yang digadang-gadang menjadi solusi krisis air bersih itu dipastikan belum dapat difungsikan dalam waktu dekat, karena masih membutuhkan tambahan anggaran cukup besar.

Embung yang berlokasi di Kecamatan Maratua tersebut ternyata harus diselesaikan secara bertahap, menyesuaikan kemampuan keuangan daerah. Kepala Bidang Sumber Daya Air DPUPR Berau, Hendra Pranata, menegaskan bahwa proyek tersebut bukanlah proyek mangkrak.

“Jadi itu bukan proyek mangkrak. Karena proses pembangunannya bertahap. Tidak bisa dilakukan dalam satu tahun anggaran,” paparnya, Senin (01/12/2025).

Menurut Hendra, pembangunan embung di wilayah kepulauan memerlukan proses panjang mulai dari perencanaan, pengukuran konstruksi, hingga teknis pemanfaatan. DPUPR Berau memperkirakan total anggaran yang dibutuhkan untuk menyempurnakan fasilitas itu mencapai sekitar Rp15 miliar. “Kalau sampai jadi, embungnya itu butuh anggaran sekira Rp15 miliar,” katanya.

Jika pembangunan rampung, embung tersebut digadang menjadi pusat penampungan air baku. Namun, agar air layak dikonsumsi warga, masih diperlukan instalasi pengolahan air bersih tambahan. “Kalau untuk air bersih, butuh instalasi pengolahan tambahan,” ujarnya.

Hendra kembali menegaskan bahwa tidak ada kontrak pembangunan yang terbengkalai karena seluruh pekerjaan tahap pertama telah selesai sesuai perjanjian. “Mangkrak itu kalau kontraknya ada tapi tidak dikerjakan. Ini kontraknya sudah selesai. Jadi bukan mangkrak,” tegasnya.

Meski begitu, nasib kelanjutan proyek ini masih bergantung pada ketersediaan anggaran tahun 2026. Kondisi defisit anggaran membuat pembangunan tahap selanjutnya belum dapat dipastikan.

“Anggaran lagi dipotong-potong. Kita belum tahu tahun depan dapat alokasi lagi atau tidak,” ungkapnya.

Ia juga memastikan bahwa konstruksi embung tetap aman dan tidak akan rusak hanya karena menunggu lanjutan pembangunan.

“Kalau dirusak ya rusak, kalau tidak ya tidak rusak. Jadi bukan karena menunggu anggaran lalu otomatis rusak,” pungkasnya. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com