PARIS – Mantan Presiden Prancis, Francois Hollande, menjadi sasaran perampokan di rumah pribadinya di Paris timur, yang ia tinggali bersama pasangannya, aktris dan produser Julie Gayet. Insiden ini memicu kehebohan publik dan media, Selasa (02/12/2025).
Dilansir AFP, dua pria berusia awal 30-an, kelahiran Aljazair, telah ditahan dan didakwa atas dugaan perampokan yang terjadi pada 22 November lalu. Kejaksaan Paris menyatakan bahwa kedua tersangka ditahan pada Jumat sebelumnya dan kini sedang menjalani proses hukum. “Pernyataan kejaksaan mengonfirmasi laporan dari jaringan televisi BFMTV,” kata AFP.
Sumber yang dekat dengan mantan presiden mengatakan bahwa polisi bereaksi cepat terhadap perampokan tersebut, mencegah potensi kerugian lebih besar dan memastikan keselamatan penghuni rumah. Meski tidak ada laporan korban luka, pecahan kaca dan kekacauan akibat perampokan membuat suasana rumah menjadi mencekam.
Perampokan ini terjadi di tengah meningkatnya kasus kriminal di beberapa wilayah Paris, yang menimbulkan kekhawatiran mengenai keamanan figur publik. Para pengamat menilai, peristiwa ini menjadi peringatan serius bagi aparat penegak hukum untuk memperkuat pengawasan, termasuk pengamanan rumah tokoh nasional dan mantan pejabat tinggi negara.
Hollande sendiri, yang dikenal tetap aktif di ranah publik dan sosial, tidak mengalami luka, namun insiden ini memaksa pihak keamanan pribadinya untuk meningkatkan protokol pengamanan. Publik Prancis dan media lokal menyebut kasus ini sebagai salah satu peristiwa kriminal paling menghebohkan akhir-akhir ini, karena menyasar mantan kepala negara.
Sementara itu, perampokan ini menimbulkan perbincangan hangat di media sosial, dengan warganet menyoroti perlunya tindakan tegas terhadap kejahatan rumah tangga dan keamanan pejabat publik. Beberapa pengguna media sosial menilai perampokan ini sebagai simbol meningkatnya risiko kriminalitas bagi figur nasional di kota besar.
Kejadian ini juga menjadi perhatian internasional karena menyasar mantan presiden yang masih aktif dalam dunia politik dan sosial. Polisi Paris menegaskan penyelidikan masih berlangsung dan mereka bekerja sama dengan pihak keamanan pribadi mantan presiden untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang.
Peristiwa ini menegaskan bahwa figur publik tetap menjadi target kriminal, meskipun mereka memiliki pengamanan khusus, dan mengingatkan masyarakat serta aparat penegak hukum akan pentingnya sistem proteksi yang lebih ketat untuk tokoh nasional. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan