Air Keruh & Gatal-gatal, DPRD Paser Kritik Perumdam

PASER — Sorotan tajam DPRD Paser terhadap kinerja Perumdam Tirta Kandilo kembali memuncak. Dalam rapat paripurna persetujuan bersama APBD 2026, para wakil rakyat menuntut pembenahan menyeluruh atas layanan air bersih yang dinilai semakin memprihatinkan dan jauh dari harapan publik.

Anggota DPRD Paser sekaligus anggota Badan Anggaran (Banggar), Burhanuddin, menilai bahwa peningkatan layanan harus menjadi prioritas yang tidak bisa lagi ditunda. Meski Perumdam Tirta Kandilo mengklaim kinerja keuangan stabil dengan profit setiap tahun, hal tersebut dinilai belum sejalan dengan realitas pelayanan.

“Meski sudah menghasilkan profit, pembenahan harus tetap dilakukan, karena capaian tersebut belum sejalan dengan kualitas pelayanan ke masyarakat,” tegas Burhan, Selasa (02/12/2025).

Ia menilai situasi saat ini menghambat agenda strategis pemerintah daerah dalam program Paser Tuntas, terutama target air bersih terus mengalir. Burhan menekankan pentingnya percepatan ekspansi jaringan perpipaan mandiri, agar akses air semakin merata di seluruh wilayah.

Lebih jauh, Burhan menegaskan bahwa pembenahan bukan hanya soal kesejahteraan warga, tetapi juga berdampak pada pendapatan daerah. “Langkah ini penting untuk memastikan kapasitas operasional terus meningkat hingga mencapai cakupan layanan di atas 80 persen, serta memberikan dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penerimaan daerah,” ujarnya.

Permasalahan semakin kompleks ketika angka cakupan layanan Sambungan Rumah (SR) Perumdam Tirta Kandilo saat ini masih berada di bawah 50 persen. Direktur Perumdam Tirta Kandilo, Suryanto Agustono, menyebut karakter wilayah menjadi tantangan besar ekspansi.

“Perumahan penduduk di 10 kecamatan sangat berjarak dan menyebar, daerah kita ini sangat luas, jadi kami perlu investasi yang besar juga,” jelasnya, Senin (20/10/2025).

Menurut Suryanto, layanan saat ini baru mencapai 33 ribu SR dari total penduduk 309.667 jiwa, sehingga Perumdam belum wajib menyetor laba bagi PAD. Pemasangan 2.990 SR baru sedang dikejar hingga akhir tahun.

Namun, keluhan masyarakat justru mencuat semakin keras. Air yang tidak mengalir, keruh, dan bahkan memicu gatal-gatal mulai ramai dipersoalkan. Anggota Komisi I DPRD Paser, Zulfikar Yusliskatin, menegaskan bahwa kualitas air bersih kini dalam kondisi kritis.

“Saya dapat informasi, sejumlah warga di Grogot gatal-gatal setelah mandi, sementara air yang digunakan itu bersumber dari Perumdam Tirta Kandilo,” ungkapnya, Minggu (09/11/2025).

Zulfikar mengecam lemahnya kinerja internal perusahaan daerah tersebut. “Ini bukanlah soal anggaran yang dibutuhkan, melainkan masalah kinerja dari Perumdam Tirta Kandilo yang belum optimal,” tegasnya.

Ia memastikan DPRD akan menyelidiki persoalan hingga tuntas. “Saya bersama Anggota DPRD Paser lainnya, akan menindak lanjuti persoalan ini dengan serius sampai tuntas,” tutupnya. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com