MOSKOW – Kremlin kembali menjadi pusat perhatian internasional ketika Presiden Rusia Vladimir Putin menerima Jared Kushner menantu Presiden AS Donald Trump serta utusan khusus AS Steve Witkoff. Pertemuan ini berlangsung pada Selasa, (03/12/2025), di tengah meningkatnya tekanan Rusia yang menegaskan kesiapan pasukannya untuk melanjutkan operasi militer di Ukraina.
Kunjungan delegasi AS itu disebut sebagai salah satu manuver diplomatik paling riskan pada pekan yang diprediksi penuh ketegangan. Washington membawa versi terbaru rencana perdamaian, setelah Kyiv dan sekutu Eropa menolak draft awal yang dianggap terlalu menguntungkan Moskow.
Usai pertemuan di Kremlin, penasihat utama presiden Rusia, Yuri Ushakov, mengungkapkan bahwa jalan menuju kompromi masih jauh. “Sejauh ini kami belum menemukan kompromi, tetapi beberapa solusi Amerika dapat dibahas,” ujarnya. Ia menambahkan, “Beberapa rumusan yang diajukan tidak sesuai bagi kami, dan pekerjaan akan terus berlanjut.”
Dari Washington, Trump menggambarkan betapa rumitnya proses tersebut. “Perwakilan kami sedang berada di Rusia saat ini untuk melihat apakah kita bisa menyelesaikannya,” ujarnya di Gedung Putih. “Situasi yang tidak mudah, biar saya katakan. Benar-benar berantakan.”
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dalam wawancara di Fox News menyebut pembicaraan dengan Rusia “telah menghasilkan beberapa kemajuan”, meski tidak jelas kapan wawancara tersebut direkam.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky turut merespons situasi itu dengan penegasan keras bahwa kesepakatan apa pun harus menghentikan perang secara permanen. Dalam unggahan daring, ia mengingatkan bahwa “tidak akan ada solusi yang mudah,” serta menegaskan, “Tidak ada permainan yang dilakukan di belakang Ukraina. Tidak ada yang diputuskan tanpa Ukraina tentang kami, tentang masa depan kami.”
Kedatangan Kushner dan Witkoff membawa harapan baru, meski tipis, karena mereka menyerahkan naskah revisi setelah versi awal memicu kegelisahan besar di Eropa dan Ukraina. Draft pertama yang terdiri dari 28 poin bahkan memicu tuduhan bahwa usulan itu terlalu dekat dengan tuntutan Rusia.
Ushakov mengungkapkan bahwa draft lama dibahas selama lima jam. “Ada beberapa poin yang bisa kami sepakati,” katanya. Namun ia menyebut Putin bersikap “kritis, bahkan negatif, terhadap sejumlah usulan.”
Putin tetap bersikukuh meminta Kyiv menyerahkan wilayah yang diklaim Rusia, sekaligus menolak kehadiran pasukan Eropa untuk memantau gencatan senjata. Zelensky menekankan bahwa “pertanyaan paling sulit berkaitan dengan wilayah, aset (Rusia) yang dibekukan dan jaminan keamanan.”
Meski demikian, Ushakov menilai pertemuan berlangsung “bermanfaat” dan tidak memperlebar perbedaan sikap kedua negara.
Beberapa jam sebelum pertemuan berlangsung, Putin menyampaikan pernyataan keras soal perebutan Pokrovsk, yang ia sebut sebagai “titik pijakan yang baik untuk menyelesaikan semua tugas yang ditetapkan pada awal operasi militer khusus.”
Kyiv berada dalam posisi sulit. Rusia bergerak cepat di berbagai front, sementara Ukraina dihantam skandal korupsi hingga menyebabkan negosiator utama Zelensky mundur. Serangan rudal dan drone Rusia semakin intens, menimbulkan gangguan listrik dan pemanas bagi ratusan ribu warga. Zelensky menuding Rusia berusaha “menghancurkan” negaranya.
Putin justru menuduh negara-negara Eropa menghalangi upaya penyelesaian konflik. Ia memperingatkan, “Kami tidak berencana berperang dengan Eropa, tetapi jika Eropa menginginkannya dan memulai, kami siap saat ini juga.”
Zelensky menyiratkan bahwa Moskow mungkin ingin memanfaatkan pembicaraan dengan AS untuk melonggarkan sanksi Barat.
Eropa semakin gelisah dengan kehadiran Kushner, yang dikhawatirkan dapat membuka peluang kesepakatan bilateral AS–Rusia tanpa melibatkan mereka. Kekhawatiran itu meningkat setelah laporan Bloomberg mengenai rekaman audio yang menunjukkan Witkoff pernah melatih pejabat Rusia tentang cara berbicara kepada Trump.
Pertemuan ini juga menjadi kesempatan pertama Kushner duduk satu meja dengan Putin, setelah sebelumnya berperan dalam mediasi gencatan senjata Israel–Hamas. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan