HONG KONG – Tragedi kebakaran apartemen di Hong Kong kembali menorehkan duka mendalam. Jumlah korban tewas melonjak menjadi 159 orang, angka yang diumumkan setelah polisi menelusuri seluruh blok terdampak pada Rabu, (03/12/2025), waktu setempat. Otoritas menyebut angka ini kemungkinan belum final.
Menurut laporan AFP, polisi mengungkap bahwa jumlah korban mungkin terus berubah karena petugas menemukan “tulang yang diduga manusia” di antara puing-puing bangunan. Identitas kerangka tersebut harus menunggu uji forensik lengkap.
Di sebuah taman kecil dekat gedung yang hangus, para pelayat berdatangan membawa karangan bunga, lilin, dan catatan harapan bagi para korban. Aroma dupa dan isak tangis menyatu dalam suasana muram. “Saya harap orang-orang dapat datang ke sini untuk meredakan duka mereka,” ujar seorang pengunjung, Sarah Lam.
Kebakaran dahsyat pekan lalu melanda Wang Fuk Court di distrik Tai Po, wilayah utara Hong Kong. Insiden ini menjadi kebakaran apartemen paling mematikan sejak 1980.
Hingga Senin, 1 Desember, terdapat sembilan warga negara Indonesia (WNI) yang terverifikasi tewas. Sementara itu, 35 WNI lainnya masih belum diketahui keberadaannya, menambah kecemasan keluarga para pekerja migran di tanah air maupun di Hong Kong.
KJRI Hong Kong menyampaikan data terbaru kepada wartawan: “Estimasi jumlah WNI tinggal di kompleks apartemen adalah 140 orang, sebanyak 95 selamat, 9 terverifikasi meninggal dunia, 1 dirawat di RS, 35 unknown whereabouts (belum diketahui keberadaannya).”
Skala tragedi ini membuat Hong Kong kembali meninjau standar keselamatan gedung, terutama di kompleks perumahan publik yang dihuni pekerja migran dan kelompok berpenghasilan rendah. Sementara itu, upaya identifikasi dan pencarian korban terus berlangsung di antara sisa-sisa bangunan yang telah hangus total. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan