KUTAI BARAT — Aroma panas mulai terasa di lingkungan olahraga Kutai Barat. Kisruh pembagian dana pembinaan atlet yang dinilai tidak merata menjelang Babak Kualifikasi Pekan Olahraga Provinsi (BK Porprov) 2025 memantik gelombang protes internal dari sejumlah pengurus cabang olahraga (cabor).
Isu ketimpangan dana ini berkembang menjadi rencana aksi damai yang disebut-sebut akan berlangsung pada Senin (08/12/2025) di Kantor Sekretariat Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kutai Barat.
Koordinator aksi, Jamil Burhan, pengurus cabor kick boxing, menegaskan bahwa sekitar tujuh pengurus cabor siap turun menyuarakan tiga tuntutan utama dalam aksi tersebut.
Tuntutan tersebut di antaranya: Pemenuhan hak finansial dan fasilitas atlet selama tiga bulan training center (TC), evaluasi kinerja Ketua KONI Kubar Agus Herawan, desakan agar Agus mengundurkan diri dari jabatan Ketua KONI.
Menurut Jamil, banyak cabor berprestasi yang justru merasa dianaktirikan terkait pembagian anggaran pembinaan.“Kami ini seperti anak tiri. Cabor lain dialokasikan anggaran lebih besar, sementara cabor yang berprestasi justru dipinggirkan,” ungkap Jamil Kamis (04/12/2025).
Jamil menyebut total dana hibah KONI Kubar dalam APBD Perubahan 2025 mencapai lebih dari Rp4 miliar, namun menurutnya tidak dibagikan secara proporsional. Ia juga memastikan pihaknya telah melayangkan surat pemberitahuan aksi ke Polres Kubar.
Di sisi lain, rencana aksi tersebut menuai bantahan. Ketua Muaythai Kubar, Nanag Suharna, menyatakan pihaknya tidak mengetahui adanya rencana aksi. Pernyataan serupa juga datang dari pengurus wushu yang membantah keterlibatan mereka.
Menanggapi polemik yang semakin memanas, KONI Kutai Barat menegaskan bahwa pintu komunikasi tetap terbuka untuk semua cabor. Ketua KONI Kubar, Agus Herawan, berharap seluruh persoalan dibicarakan secara damai melalui forum kekeluargaan.
“Itu adat kita sebagai masyarakat Kubar,” tutup Agus, mengingatkan agar penyelesaian masalah tidak melalui cara yang berpotensi memicu kegaduhan publik.
Drama internal dunia olahraga Kutai Barat kini menjadi sorotan masyarakat, terutama menjelang BK Porprov 2025. Publik menantikan apakah aksi damai benar-benar terjadi dan bagaimana KONI akan merespons ketegangan ini. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan