PASER – Janji menghadirkan gedung perpustakaan modern di Kabupaten Paser kembali jauh dari harapan publik. Bangunan megah yang dibangun sejak 2023 itu hingga kini masih belum bisa digunakan, meski menelan anggaran puluhan miliar.
Harapan masyarakat untuk segera menikmati fasilitas literasi berstandar digital kembali pupus setelah rencana peresmian pada Desember 2025 resmi dibatalkan. Penyebabnya, pengerjaan interior masih belum tuntas dan proyek terkesan mangkrak tanpa kepastian.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Paser, Yusuf Sumako, bahkan menegaskan pihaknya tidak memiliki kewenangan menjawab detail keterlambatan tersebut. “Kami hanya penerima manfaat. Dinas Pekerjaan Umum yang punya kewajiban menjawab,” ujarnya, Jumat (05/12/2025).
Gedung perpustakaan ini diketahui dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) sekitar Rp15 miliar pada 2023. Peralatan meubel dan perangkat teknologi sebenarnya sudah berada di lokasi, namun hampir dua tahun berlalu bangunan tetap tidak berfungsi.
Tak hanya terbengkalai, sejumlah fasilitas juga sempat raib dicuri selama masa jeda pekerjaan. Yusuf menyebut kelanjutan pembiayaan kini dialihkan melalui APBD Kabupaten Paser.
Secara terpisah, Kabid Cipta Karya DPUTR Paser, Muhamad Syaukani melalui JFT Penata Kelola Bangunan Gedung dan Kawasan Permukiman, Ikhsan Fitrian Noor, menjelaskan bahwa lanjutan pekerjaan masih berlangsung pada 2025. Anggaran tambahan dialokasikan untuk pembangunan halaman parkir Rp1 miliar, pagar Rp600 juta, taman bermain dan gazebo Rp500 juta, serta penyelesaian interior Rp1,5 miliar.
Namun, penyelesaian tersebut kembali berpotensi molor. “Namun, untuk interior kemungkinan bisa molor selesainya sampai awal 2026,” kata Ikhsan.
Situasi ini memunculkan kekecewaan masyarakat yang berharap gedung tersebut segera menjadi pusat literasi dan ruang publik edukatif. Kini banyak pihak menunggu transparansi dan komitmen penyelesaian agar gedung puluhan miliar itu tidak menjadi monumen pemborosan anggaran. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan