KETAPANG – — Sejumlah kawasan pesisir di Kabupaten Ketapang kembali berhadapan dengan ancaman banjir rob setelah air laut mulai masuk ke permukiman warga sejak Sabtu pagi (06/12/2025). Kondisi ini terutama terlihat di wilayah Suka Bangun Dalam dan Pawan I, dua lokasi yang pada beberapa tahun terakhir kerap terdampak pasang tinggi.
Warga di sekitar pesisir mulai waspada sejak dini hari ketika air laut perlahan meninggi dan menggenangi jalan lingkungan serta halaman rumah. Pada siang hari, ketinggian air di beberapa titik bahkan mencapai lutut orang dewasa. Selain membatasi aktivitas warga, genangan tersebut juga mengganggu distribusi barang dan akses transportasi lokal.
Berdasarkan prakiraan resmi dari Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak, fenomena pasang maksimum diperkirakan berlangsung selama tiga hari, yakni 6–8 Desember, dengan ketinggian pasang tertinggi mencapai 1,9 meter. Informasi tersebut disampaikan Prakirawan BMKG Ketapang, Ashifa Putri.
“Prakiraannya pasang tertinggi mencapai 1,9 meter, untuk siang ini,” ujar Ashifa, Sabtu (06/12/2025).
Ia menegaskan bahwa kondisi pasang ekstrem berpotensi memicu banjir rob di sejumlah wilayah pesisir Ketapang. Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan, terutama saat puncak pasang yang dapat mendorong air laut masuk lebih jauh ke kawasan pemukiman.
“Untuk potensi banjir rob, warga diimbau meningkatkan kewaspadaan, khususnya pada periode pasang maksimum,” katanya mengingatkan.
Fenomena pasang laut tinggi ini dipengaruhi fase Bulan pada posisi terdekatnya ke Bumi (perigee) yang bertepatan dengan bulan purnama pada 4 Desember 2025. Kombinasi dua fenomena tersebut memicu peningkatan signifikan tinggi permukaan laut, sehingga memperbesar risiko rob di berbagai wilayah pesisir Indonesia.
Memasuki periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), BMKG telah mengeluarkan peringatan dini potensi banjir rob dan cuaca ekstrem hingga 15 Desember 2025. Kalimantan Barat menjadi salah satu wilayah dengan tingkat kerentanan tinggi selain Kalimantan Selatan, Utara, dan Tengah.
Di Ketapang sendiri, petugas gabungan mulai diterjunkan untuk memantau titik-titik yang rawan genangan. Warga diminta terus mengikuti informasi resmi dari BMKG dan pemerintah daerah sebagai langkah antisipasi. Sementara itu, sebagian masyarakat memilih meninggikan barang-barang di rumah dan menutup celah-celah pintu untuk mengurangi dampak air pasang. []
Admin04
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan