Gas Melon Menghilang, Warga Temukan Plang Palsu di Pangkalan

PONTIANAK — Kelangkaan gas LPG 3 kilogram kembali mencuat di sejumlah pangkalan di Kelurahan Bangka Belitung, Kecamatan Pontianak Tenggara, pada Jumat (05/12/2025). Di beberapa lokasi, gas melon tersebut habis dalam hitungan jam, bahkan sebelum warga sempat mengantre. Situasi ini menimbulkan keresahan, terutama bagi keluarga kurang mampu yang sangat bergantung pada subsidi energi tersebut.

Berdasarkan penelusuran di lapangan, pola serupa ditemukan di beberapa pangkalan. Salah satunya Pangkalan Bambang Sukardi di Gang BPOM. Saat petugas tiba, tabung LPG 3 kilogram sudah dinyatakan habis, meskipun distribusi dari agen belum lama tiba. Pemilik pangkalan mengaku tabung sudah dipesan oleh sejumlah warga sebelum barang datang. Dalam sepekan, pangkalan ini menerima kuota 150 tabung, masing-masing 100 tabung setiap Senin dan 50 tabung setiap Jumat.

Namun, dugaan adanya penyimpangan semakin kuat setelah investigasi berlanjut ke pangkalan lain. Di Pangkalan Roni yang juga berada di Gang BPOM, terpampang tulisan “gas kosong”, tetapi kenyataannya tabung masih tersedia di dalam area pangkalan. Praktik pemasangan plang palsu ini memunculkan pertanyaan mengenai mekanisme penjualan yang dilakukan.

Kondisi serupa ditemukan di Pangkalan Wardhani Wijayanto di Gang Alkadar Dalam. Meski tabung gas masih tampak tersusun di rak penyimpanan, plang “gas habis” tetap terpasang di pagar depan. Wardhani membenarkan bahwa pangkalannya mendapat jatah 100 tabung setiap minggu yang tiba setiap Jumat. “Satu bulan datang 4 kali dan satu tabung gas kami jual Rp18.500,” ujarnya.

Ketidakjelasan distribusi semakin membebani warga. Reni, seorang ibu rumah tangga di Gang Halim, Jalan Parit Haji Husin 1, mengaku kesulitan mendapatkan gas LPG 3 kilogram dengan harga wajar. “Kadang sulit cari tabung gas LPG 3 Kg. Kalau pun ada mahal,” keluhnya. Menurutnya, harga di warung wilayah tersebut bisa mencapai Rp25 ribu per tabung, jauh di atas harga eceran resmi.

Situasi ini menimbulkan desakan agar pemerintah daerah dan instansi terkait memperketat pengawasan serta menindak oknum pangkalan yang terbukti melakukan permainan harga maupun penyembunyian stok. Warga berharap distribusi kembali normal agar aktivitas rumah tangga mereka tidak terus terganggu. []

Admin04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com