Restoran Terbakar! 10 Mahasiswa Tewas

PERU — Duka mendalam menyelimuti kota Huancane, wilayah Puno di pegunungan Andes, setelah tragedi kebakaran dahsyat menghanguskan sebuah restoran dan merenggut nyawa sedikitnya 10 mahasiswa. Saat kejadian, mereka tengah berkumpul untuk merayakan ulang tahun momen bahagia yang berubah menjadi malam paling kelam dalam hidup keluarga mereka.

Tiga orang lainnya mengalami luka-luka akibat insiden yang mengubah pesta menjadi neraka itu.

Kebakaran tersebut, seperti dilansir AFP, Sabtu (06/12/2205), terjadi di restoran Calma Tripa, dekat perbatasan Bolivia, pada Kamis (04/12/2025) sore waktu setempat.

Para korban berusia 17 hingga 23 tahun itu berasal dari sebuah perguruan tinggi keguruan. Dalam hitungan menit, api melalap bangunan yang sebagian besar terbuat dari kayu dan batu bata. Tanpa jalur evakuasi aman, para mahasiswa terjebak di lantai dua hingga sulit untuk menyelamatkan diri.

“Dengan kedatangan para ahli forensik dari kepolisian dan kejaksaan, 10 jenazah telah ditemukan,” ujar seorang pejabat kepolisian setempat yang tidak disebut identitasnya kepada AFP.

Hingga kini, penyebab kebakaran belum diketahui secara jelas. Namun, seorang sumber lokal mengungkapkan kepada AFP bahwa ledakan tangki bensin diduga kuat menjadi pemicu awal kobaran api.

Upaya penyelamatan berlangsung dramatis. Warga sekitar berusaha memadamkan api menggunakan alat pemadam kebakaran seadanya dan ember berisi air, bertarung dengan waktu dan panas yang kian membara. Situasi semakin genting karena kota Huancane yang berpenduduk 20.000 jiwa tidak memiliki departemen pemadam kebakaran.

Wali Kota Huancane, Valerio Tapia, mengatakan kepada kantor berita Andina bahwa petugas pemadam baru tiba satu jam kemudian dari kota terdekat, Juliaca terlambat untuk menyelamatkan korban yang terperangkap di lantai dua.

Kondisi ini mempertegas realita getir di daerah terpencil Peru: minimnya fasilitas keselamatan publik dan penyimpanan bahan mudah terbakar yang kerap melanggar aturan, menjadikan tragedi semacam ini bukan hal asing dan sering kali berujung fatal.

Keluarga korban menanti keadilan, sementara publik mempertanyakan kesigapan pemerintah dalam melindungi warga di wilayah yang terabaikan. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com