BANJARMASIN — Genangan banjir di Jalan Rawasari Raya, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, Sabtu malam (06/12/2025) sekitar pukul 23.30 Wita, mengubah kawasan permukiman padat ini bak sungai darurat yang memanjang tanpa arus. Air menutup seluruh permukaan aspal, mengalir pelan di antara rumah dan pertokoan yang sebagian besar sudah rembesan airnya mencapai bagian dalam.
Kendaraan bermotor terdengar satu per satu mengalami mati mesin, sementara warga berusaha menembus banjir dengan langkah berat. Di bagian terdalam, tinggi air hampir menyentuh lutut orang dewasa. Mobil-mobil merayap pelan untuk menghindari gelombang yang dapat menyapu pengendara motor atau menerjang dinding rumah warga di tepi jalan.
Namun tidak semua pengemudi peduli. Beberapa tetap memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi hingga menciptakan hempasan air yang kasar dan menghantam warga yang sedang menepi, membuat situasi semakin kacau dan penuh risiko.
Di ujung jalan, Kedai Mie Ayam Tunggal Rasa masih bertahan dan mencoba tetap buka. Lampu redup di dalam kedai memantul di permukaan air yang beriak akibat laju kendaraan. Simin, pemilik kedai, memandangi lantai gerainya yang sudah terendam.
“Seperti ini agak lama, karena tinggi sekali ini bisa sampai pagi,” jelas Simin.
Ia menuturkan bahwa banjir telah merendam kawasan itu selama tiga hari berturut-turut, menjadi fenomena musiman yang selalu muncul menjelang tutup tahun.
“Sudah tiga hari ini, sempat berhenti seminggu, kemudian minggu berikutnya banjir juga, dan ini sekarang paling parah, biasanya ini sampai tahun baru,” ujar Simin.
Sementara itu, rumah-rumah di sepanjang Rawasari Raya nyaris tidak ada yang lolos dari terjangan air. Warga menutup pintu rapat-rapat, berjuang mempertahankan barang-barang dari air yang terus meningkat.
“Penuh semua air, rumah saya baru saja di naikkan bangunannya tapi sedikit lagi juga bisa masuk,” ujar seorang warga, Mama Dila, yang rumah barunya hampir kembali terendam meski baru direnovasi.
Malam itu, Rawasari Raya menjadi potret keras kehidupan warga yang harus terus berhadapan dengan banjir musiman antara bertahan, berjualan, dan mempertahankan barang seadanya sambil berharap air cepat surut. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan