Ecoenzym Bikin Kaya! Warga Aranio Ngaku Dapat Tambahan Uang

BANJAR – Di tengah persoalan sampah yang tak pernah selesai, warga pedesaan di Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, justru memperlihatkan gebrakan besar. Desa Tiwingan Lama kini viral karena warganya mampu mengubah tumpukan sampah rumah tangga menjadi sumber cuan dan peluang ekonomi baru.

Tidak lagi hanya soal kebersihan, pelatihan pengelolaan sampah terpadu yang diikuti puluhan ibu rumah tangga ini menjelma menjadi gerakan ekonomi sirkular yang menginspirasi. Mereka belajar memilah sampah, mendaur ulang, hingga memproduksi ecoenzym dari limbah dapur, dan menyulap plastik bekas menjadi kerajinan bernilai tinggi seperti tas, dompet, dan gantungan kunci.

“Saya mulai memilah sampah di rumah, bikin kompos untuk tanaman, bahkan mulai mengurangi plastik,” ujar Mubiroh, warga Tiwingan Lama, Sabtu (06/12/2025).

Pelatihan yang digelar PT PLN ini membuka kesadaran baru bahwa sampah tak selalu identik dengan masalah. Hal serupa diungkapkan Gina yang baru pertama kali mengetahui proses pembuatan ecoenzym dari kulit buah dan sisa bahan makanan. “Kami diajarkan mengolah sampah jadi barang bernilai. Lingkungan bersih, kami dapat tambahan penghasilan,” ujarnya.

Lebih jauh, sampah anorganik seperti plastik dan botol kini tak lagi terbuang percuma. Warga dapat menjualnya melalui Bank Sampah PLN Indonesia Power UBP Barito di area PLTA Ir PM Noor setiap Kamis skema yang kini menjadi roda ekonomi baru di desa tersebut.

Manager UPPLTAD Gunung Bamega, Reza Permana, menegaskan bahwa program ini bukan hanya edukasi, tetapi mendorong perubahan nyata di masyarakat. “Kami ingin warga punya budaya baru dalam mengurangi dan memilah sampah. Selain lingkungan lebih bersih, ada potensi ekonomi yang bisa mereka dapatkan,” ujarnya.

Camat Aranio, Riza Rusadi, menyambut baik gerakan ini dan menyebut kolaborasi lintas pihak mempercepat penerimaan di masyarakat. “Ini energi baru bagi kami. Harapannya menjadi praktik baik yang berkelanjutan,” katanya.

Pengelolaan sampah yang kini berkembang pesat di Tiwingan Lama makin mendapat sorotan setelah desa tersebut meraih Trophy Proklim Utama dari Kementerian Lingkungan Hidup sebuah bukti bahwa desa kecil pun dapat menjadi contoh inspiratif bagi daerah lain.

Gerakan ini membuktikan bahwa sampah ternyata bisa menjadi emas, ketika dikelola dengan kreativitas dan kemauan untuk berubah. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com