MEMPAWAH — Akses pendidikan ratusan pelajar di Kecamatan Sadaniang akhirnya kembali terbuka setelah jembatan penghubung di Desa Anshiap yang sempat ambruk berhasil diperbaiki melalui aksi gotong royong personel Polres Mempawah dan warga.
Jembatan kayu tersebut roboh pada akhir November 2025 akibat hujan deras dan material yang sudah rapuh, hingga memaksa pelajar menyeberangi sungai dengan berjalan menerjang arus deras setiap pagi demi sampai ke sekolah.
Kapolres Mempawah, AKBP Jonathan David, mengungkapkan perbaikan darurat dilakukan selama tiga hari menggunakan peralatan sederhana dan kayu yang diperoleh langsung dari lokasi.
“Jembatan kembali dapat dilintasi warga pada hari Jumat kemarin, sehingga akses warga dan para pelajar kembali normal,” jelas Jonathan, lewat keterangan tertulisnya, Sabtu (06/12/2025).
Aksi gotong royong dilakukan aparat kepolisian bersama masyarakat setempat sebagai jaminan keselamatan para pelajar yang melintas setiap hari. “Polres Mempawah bersama warga secara gotong royong memperbaiki jembatan demi keselamatan anak-anak yang akan bersekolah,” ujarnya.
Jonathan juga mengapresiasi keterlibatan warga yang bekerja tanpa mengenal lelah demi menyelesaikan jembatan yang menjadi nadi mobilitas dua dusun.
Dengan selesainya perbaikan, para pelajar tidak lagi harus mempertaruhkan nyawa menyeberangi sungai berarus deras hanya untuk bisa belajar. “Semoga adik-adik dapat bersekolah dengan aman,” ucapnya.
Jembatan yang menghubungkan Dusun Tikalong dan Dusun Ansiap dikenal memiliki peran vital bagi aktivitas warga, terutama pelajar dari tingkat SD, SMP hingga SMA. Putusnya jembatan itu sempat melumpuhkan pergerakan ekonomi dan pendidikan masyarakat.
“Jembatan ini bukan hanya penghubung antar dusun tetapi juga jalur utama anak-anak sekolah dari SD, SMP hingga SMA. Kondisinya yang putus tentu sangat berdampak pada kehidupan masyarakat,” terangnya.
Hasil pengecekan mengungkap penyebab utama kerusakan adalah kombinasi derasnya arus sungai dan tingginya curah hujan yang membuat konstruksi kayu tak lagi mampu menahan tekanan.
“Diduga jembatan tidak mampu menahan derasnya arus air. Selain itu, kondisi material yang sudah lapuk juga memperburuk situasi sehingga menyebabkan jembatan roboh,” pungkasnya.
Aksi solidaritas ini mendapat apresiasi luas dari warga yang berharap pemerintah segera membangun jembatan permanen agar kejadian serupa tidak kembali mengancam keselamatan masyarakat. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan