TARAKAN – Ratusan penyandang disabilitas dari Tarakan hingga Kabupaten Berau memadati jalanan kota pada Sabtu (06/12/2025), mengikuti Disability Fun Walk dan Disability Campaign dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional.
Acara yang dilepas Wali Kota Tarakan, Khairul, bersama Kapolres Tarakan ini dimulai dari halaman Polres Tarakan dan berakhir di Grand Tarakan Mall (GTM), menjadi ajang bagi peserta untuk berjalan bersama sambil mengampanyekan pentingnya inklusivitas dan aksesibilitas di ruang publik.
Khairul menekankan bahwa peringatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan momentum peneguhan hak penyandang disabilitas untuk tumbuh, berkembang, berkarya, dan hidup bahagia.
“Harapannya kegiatan ini menumbuhkan empati, solidaritas, dan kepedulian sosial, serta menginspirasi masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan Tarakan sebagai kota yang ramah dan inklusif bagi penyandang disabilitas,” tegas Wali Kota.
Pemerintah Kota Tarakan terus membuka ruang kolaborasi dengan komunitas, yayasan, dan sektor swasta untuk memastikan keadilan dan kesempatan bagi penyandang disabilitas. Khairul memberikan apresiasi khusus kepada Yayasan Faqih Hasan Centre (FHC), relawan, sponsor, dan pihak pendukung atas terselenggaranya acara yang penuh makna ini.
“Penyandang disabilitas tidak boleh merasa rendah diri. Harus semangat berpartisipasi dalam pembangunan, sesuai kemampuan. Negara pasti beri ruang untuk itu,” ujar Khairul.
Selain kampanye, pemerintah kota juga menyoroti berbagai program nyata. Fasilitas publik dibuat ramah disabilitas, tersedia sekolah inklusi dan Sekolah Luar Biasa (SLB), serta kebijakan ketenagakerjaan yang mengalokasikan 2 persen kuota PNS dan 1 persen sektor swasta bagi penyandang disabilitas.
Di bidang ekonomi, Pertamina melalui CSR Kubedistik membina penyandang disabilitas untuk menghasilkan batik sebagai sumber penghasilan tambahan. Bahkan, batik ASN warna kuning di Tarakan dikerjakan oleh peserta program ini.
Kegiatan ini sekaligus menjadi pengingat bagi masyarakat bahwa kesetaraan, aksesibilitas, dan pemberdayaan bukan sekadar jargon, tetapi dapat diwujudkan melalui aksi nyata, kolaborasi, dan partisipasi aktif semua pihak. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan