NEW DELHI — Dugaan kelalaian serius di lingkungan layanan kesehatan kembali mencuat di Haridwar setelah sebuah jenazah ditemukan dalam kondisi mengenaskan di kamar jenazah Rumah Sakit Distrik Haridwar. Temuan keluarga yang melihat bagian tubuh almarhum rusak diduga akibat gigitan tikus memicu protes keras serta desakan agar pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas.
Kasus ini terungkap pada Sabtu (08/12/2025) ketika keluarga Lakhan Sharma alias Lucky (36), mantan manajer Punjabi Dharamshala di Jwalapur, datang untuk mengikuti proses autopsi. Mereka terkejut mendapati wajah, kepala, dan salah satu mata almarhum mengalami luka yang sebelumnya tidak ada. Saat melihat lebih dekat, keluarga menyaksikan tikus berkeliaran di dalam ruangan tempat jenazah disimpan.
Kondisi tersebut memicu keributan besar di area kamar jenazah. Keluarga berteriak menuntut pertanggungjawaban, sementara warga lain dan beberapa tokoh masyarakat yang berada di rumah sakit turut mengecam lemahnya pengawasan dan sanitasi. Sejumlah pemimpin Kongres lokal juga mendatangi lokasi dan menggelar protes sebagai bentuk kritik terhadap dinas kesehatan negara bagian.
Pihak rumah sakit menjelaskan bahwa Sharma meninggal akibat serangan jantung pada Jumat malam. Jenazah lalu dibawa ke kamar jenazah untuk keperluan autopsi, namun pemeriksaan tidak dapat dilakukan pada malam hari karena aturan hukum. Autopsi dijadwalkan ulang ke pagi hari, dan pada saat itulah keluarga menemukan kondisi jenazah sudah berubah drastis.
Seorang petugas rumah sakit menyampaikan bahwa luka baru tersebut kemungkinan besar muncul akibat aktivitas tikus yang masuk dan berkeliaran di dalam ruangan. Temuan ini menegaskan dugaan kurangnya standar keamanan serta sanitasi yang seharusnya menjadi prosedur wajib di fasilitas penyimpanan jenazah.
Kemarahan keluarga kian memuncak setelah mereka menuduh pihak rumah sakit lalai memastikan fungsi pengawasan, kebersihan, dan keamanan kamar jenazah. “Jenazah tidak aman di sini,” ujar salah satu anggota keluarga yang menuntut langkah tegas dari pemerintah daerah.
Insiden ini menjadi sorotan publik dan memperbarui kritik terhadap pengelolaan fasilitas kesehatan di sejumlah distrik India, khususnya terkait manajemen kamar jenazah yang selama ini kerap luput dari perhatian. Hingga laporan ini disusun, pihak berwenang masih melakukan peninjauan internal serta mempertimbangkan langkah disipliner terhadap petugas yang bertanggung jawab. []
Admin04
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan