Akhir-akhir ini, kenakalan remaja di wilayah hukum Polsek Balikpapan Utara meningkat. Yakni remaja sedang mabuk lem. Ironisnya, sebagian besar masih sekolah, sudah terlena perilaku isap lem yang berdampak kerusakan otak, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Hal tersebut diungkapkan Kapolsek Balikpapan Utara, AKP H Sarbini. Dia mengatakan, ketika anggotanya melakukan patroli pada malam hari, pasti menemukan aktivitas remaja yang sedang asyik berkumpul di pinggir jalan. Mereka tidak pantas untuk berada di luar rumah karena masih berstatus pelajar, terkadang mereka juga melakukan aksi yang meresahkan masyarakat sekitar. Seperti mabuk lem dan pesta miras.
“Tiap malam, anggota sering membubarkan dan menertibkan remaja yang berkumpul sampai larut malam. Warga resah akibat ulah mereka, terlebih lagi ketika mereka menggelar pesta miras atau mabuk lem,” ungkap kapolsek di kantornya, Senin (2/6) kemarin.
Untuk mencegah fenomena buruk tersebut, kapolsek mengimbau kepada masyarakat khususnya bagi para orang tua untuk lebih memperhatikan anak-anak mereka. Pasalnya, keluarga memegang peran penting terhadap mental serta prilaku mereka.
“Keluarga itu faktor utama, kalau lingkungan dan ekonomi serta faktor lainnya. Hanya sebagai faktor penunjang. Sebagai orangtua, kita harus bisa mendidik anak agar memiliki sikap serta rasa tanggung jawab terhadap dirinya,” tegas Sarbini.
Dijelaskannya, pelajaran serta contoh dari keluarga, akan berpengaruh besar bagi anak. Terlebih lagi, ketika anak tersebut mencapai masa puber dan pencarian jati diri. Salah dalam memberikan pengertian serta arahan, tidak menutup kemungkinan akan membuat mereka terjerumus dalam dunia kriminalitas.
“Mereka akan mencerminkan apa yang mereka lihat dalam keluarga, jadi selain memberikan pendidikan, orang tua juga harus bisa memberikan contoh dalam berprilaku dan bersikap,” katanya.
Selain orang tua, Sarbini juga mengimbau kepada masyarakat untuk bersinergi dengan kepolisian. Dirinya berharap, agar warga tidak melakukan pembiaran terhadap kenakalan yang dilakukan oleh remaja tersebut. Hal ini bisa dilakukan dengan cara melakukan peneguran yang dilakukan bersama-sama.
“Kalau memang melihat hal itu, langsung tegur. Kalau perlu tegur secara bersama-sama warga lain, jadi bisa memberikan efek jera bagi mereka. Apabila dilakukan, maka akan tercipta sistem keamanan swakarsa,” imbuhnya.
Untuk kepolisian, tegas Sarbini, tidak hanya duduk manis menunggu adanya laporan yang masuk. Pihaknya terus menggencarkan upaya pencegahan, dengan melakukan patroli di berbagai wilayah.
“Upaya pencegahan juga selalu kami lakukan, bahkan patroli yang dilakukan juga melibatkan anggota Rayon Batu Ampar dan Karang Anyar. Titik-titik yang rawan dijadikan tempat berkumpul, selalu kami periksa,” ujar Sarbini.
Dirinya berharap, jika pengamanan wilayah yang dilakukan oleh pihaknya, bisa berjalan secara maksimal, sehingga masyarakat umum bisa merasakan langsung dampak baik dari upaya pengamanan yang dilakukannya.
“Hal ini tidak bisa tercipta tanpa adanya kerjasama dari masyarakat, kami sangat membutuhkan bantuan mereka untuk melakukan pengamanan wilayah. Sebab, kerjasama terjalin baik sehingga Kamtibmas akan tercipta,” pungkasnya. RedFj/BP