Selama kurun waktu tiga bulan, Satuan Polisi Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menyita ratusan liter bahan bakar minyak (BBM) hasil razia PKL. BBM sebagian besar berupa bensin dan sebagian lagi solar. Meski rawan terbakar, Satpol PP menyimpan BBM tersebut di dalam gudang. Hal ini diungkapkan Kasatpol PP Kompol Freddy Pasaribu saat ditemui wartawan, Senin (2/6) kemarin.
“Semua BBM hasil razia kami amankan di dalam gudang dan dikunci,” kata Freddy didampingi Kasi Ops Subardiyono. Suprapto selaku Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Satpol PP menambahkan, di gudang ada satu drum dan 15 jeriken berbagai ukuran berisi bensin. Dari ukuran 5 liter hingga 30 liter. “Itu hasil razia selama tiga bulan belakangan ini,” terang Suprapto.
Untuk selanjutnya, para PKL bensin eceran disidang tipiring yang akan digelar di kantor Satpol PP. Begitu juga wanita tuna susila (WTS) yang ikut terjaring. Namun dari sejumlah PKL yang terjaring razia pada Sabtu (31/5) sore kemarin, beberapa PKL tidak menghadiri sidang sehingga KTP-nya masih ditahan Satpol PP. “Mereka semua disidang tipiring, kami kirimkan surat panggilan sidang,” lanjut Freddy.
Untuk tempat berjualan seperti botol dan rak kayu, dimusnahkan dengan cara membuangnya ke tempat pembuangan akhir (TPA) Manggar. “Untuk rak-rak dari kayunya yang kami amankan sekitar 15 rak, sedangkan botolnya kosongnya ada ratusan. Kalo rak dan botol kosongnya setiap seminggu sekali kami musnahkan ke TPA Manggar,” tandas Suprapto.
Sebagaimana diberitakan kemarin, operasi bersih Sabtu (31/6) lalu, dimulai dari menyisir Jalan Yos Sudarso menuju ke Jl Letjen Soeprapto kawasan Karang Anyar, Balikpapan Barat. Pantauan wartawan petugas dengan sigap langsung mengangkut bensin eceran yang menjamur di sepanjang jalan Letjen Soeprapto. Selain di kawasan Karang Anyar, petugas juga menyisir di Jalan Soekarno-Hatta. Dari operasi bensin eceran ini petugas mengumpulkan ratusan liter bensin.
Selain itu petugas juga menyisir eks lokalisasi Lembah Harapan Baru (LHB) Km 17 Balikpapan Utara. Di sana petugas kembali mengamankan wanita tuna susila (WTS) yang masih menjajakan diri sebanyak dua orang. Ironisnya salah satu WTS tengah hamil muda. Kedua wanita itu bernama Lili dan Erni, saat ditanya petugas Erni mengaku sudah 5 bulan tidak datang bulan, namun belum pernah dites apakah dirinya hamil atau tidak. [] RedFj/BP