JAKARTA – Pengeroyokan maut terhadap dua debt collector atau mata elang (matel) di Kalibata, Jakarta Selatan, memicu kericuhan hebat. Peristiwa ini berawal ketika keduanya memberhentikan pengendara sepeda motor di Jalan H Mahmud Raya, Duren Tiga, Pancoran, Kamis (11/12/2025) sore.
Kapolsek Pancoran Kompol Mansur menjelaskan kronologi awal. “Yang dipukulin itu teman-teman dari matel. Ada salah satu pengguna sepeda motor lah tiba-tiba disetop oleh teman-teman ini. Setelah disetop, diberhentiin lah, biasa,” kata Mansur.
Tidak lama setelah itu, kedua matel langsung dihampiri sejumlah orang yang keluar dari mobil yang melintas di belakang. “Terus dari pengguna jalan yang lain keluar dari mobil. Mereka langsung ngeroyok dengan begitu sporadis, begitu cepat, terhadap kelompok-kelompok yang menyetop ini,” ujar Mansur.
Warga sempat mencoba menepikan kedua korban, sementara pelaku langsung kabur. “Matel dipukulin dengan sporadis. Ya sudah akhirnya dibawa ke pinggir. Yang mukul langsung kabur, dengan begitu cepat. (Pemotor) ikut kabur, semua itu nggak ada di TKP, tiba-tiba nggak ada saja, langsung tinggalin si matel ini,” jelasnya.
Akibat pengeroyokan, satu korban meninggal dunia dan satu lainnya kritis. “Satu lagi kritis dibawa ke RS daerah Cawang,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto.
Situasi di lokasi sempat memanas, hingga anggota gabungan Polres Metro Jakarta Selatan dan Polda Metro Jaya turun untuk melakukan pengamanan.
Kericuhan tidak berhenti di situ. Motor dan warung milik warga dibakar oleh sekelompok orang diduga rekanan korban matel. Polres Metro Jakarta Selatan mencatat total 9 kios, 6 sepeda motor, dan 1 mobil ikut terbakar.
Kasudin Gulkarmat Jaksel Asril Rizal menambahkan, “(Dugaan penyebab) pembakaran dengan menggunakan bensin.” Meski begitu, tidak ada korban jiwa dari peristiwa pembakaran, namun total kerugian diperkirakan mencapai Rp 273 juta.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly menegaskan, pihaknya akan mengusut dua kasus sekaligus: penganiayaan yang menewaskan satu orang dan pengerusakan/pembakaran properti. “Ya, kita akan melakukan penyisiran. Kita akan melihat kelompok-kelompok mana yang ada supaya mereka segera bubar. Pada intinya, kita akan berusaha keras untuk menangani dua perkara ini,” ujarnya.
Situasi di Kalibata saat ini sudah kondusif, dan polisi memastikan warga tidak perlu khawatir karena pengawasan dan penegakan hukum terus dilakukan hingga kasus tuntas. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan