Dari Kawasan Kumuh ke Destinasi Wisata, Ini Wajah Baru Bontang Kuala

BONTANG – Rampungnya proyek revitalisasi Pelataran Bontang Kuala menandai babak baru penataan kawasan wisata pesisir di Kota Bontang. Setelah melalui proses pembangunan, kawasan yang selama ini menjadi ikon wisata bahari tersebut resmi dibuka dan diharapkan mampu menggerakkan kembali roda ekonomi masyarakat, khususnya pelaku usaha kecil di wilayah pesisir.

Peresmian pelataran dilakukan langsung oleh Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, pada Rabu (17/12/2025). Revitalisasi ini menghadirkan wajah baru kawasan Bontang Kuala dengan penataan yang lebih tertib, modern, namun tetap mempertahankan nilai budaya lokal yang menjadi ciri khas kawasan tersebut.

Dalam proyek ini, pemerintah membangun sebanyak 45 lapak pedagang yang disusun rapi di sepanjang area pelataran dengan panjang sekitar 204 meter. Bangunan lama yang sebelumnya terkesan semrawut dibongkar dan digantikan dengan kios-kios baru yang dinilai lebih layak bagi pelaku UMKM. Menariknya, sisi barat kawasan sengaja dikosongkan agar pengunjung dapat menikmati panorama matahari terbenam tanpa terhalang bangunan.

Panggung adat yang berada di bagian tengah kawasan tetap dipertahankan sebagai simbol keberlanjutan budaya masyarakat pesisir. Namun, kondisinya kini diperbarui agar lebih representatif untuk kegiatan seni dan adat. Keberadaan panggung ini diharapkan tidak hanya menjadi ornamen, tetapi juga ruang hidup bagi ekspresi budaya lokal.

Selain mengedepankan aspek estetika, revitalisasi juga melengkapi kawasan dengan fasilitas penunjang, seperti musala dan toilet umum, demi meningkatkan kenyamanan pengunjung. Pemerintah berharap wajah baru Pelataran Bontang Kuala mampu menjadi magnet wisata baru sekaligus ruang publik yang ramah bagi masyarakat.

Kepala Bidang Pariwisata DisporaPar-Ekraf, Muhammad Ihsan, menegaskan bahwa pengelolaan kawasan ini ke depan juga akan menyentuh aspek retribusi bagi para pedagang yang menempati lapak.

“Nanti bakal ditarik. Tapi masih dibahas nominalnya,” ucap M Ihsan.

Ia menambahkan, pembahasan tarif retribusi akan dilakukan secara matang dengan melibatkan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) serta memerlukan persetujuan Wali Kota Bontang. Pemerintah berjanji kebijakan tersebut tidak akan menjadi beban bagi para pelaku UMKM.

“Kami rumuskan dulu yah nanti. Tidak akan memberatkan,” pungkasnya.

Sebagai informasi, pembangunan lanjutan Pelataran Bontang Kuala dikerjakan oleh Kodim 0908 dengan skema swakelola dan anggaran sebesar Rp5 miliar. Proyek ini mencakup pembangunan 45 lapak UMKM serta panggung adat, yang digadang-gadang menjadi fondasi kebangkitan ekonomi dan pariwisata pesisir Bontang Kuala. []

Admin04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com