3 Kg Sabu Dihabisi, Kurir Tarakan Cuma Bilang “Biasa Saja

TARAKAN – Kepolisian Resor (Polres) Tarakan kembali menunjukkan komitmennya dalam memberantas peredaran narkotika di wilayah perbatasan. Sebanyak lebih dari 3 kilogram sabu dimusnahkan dalam sebuah kegiatan resmi yang digelar di Aula Paten Polres Tarakan, Selasa (16/12/2025). Pemusnahan tersebut dilakukan dengan menghadirkan langsung tersangka berinisial Anwar Syahrir (AS), yang diduga berperan sebagai kurir.

Pemusnahan barang bukti dilakukan dengan metode pelarutan. Kristal sabu dimasukkan ke dalam air hingga larut, kemudian cairan tersebut dibuang ke dalam kloset toilet sebagai bentuk pemusnahan total. Proses ini disaksikan oleh aparat kepolisian serta pihak terkait sebagai bagian dari transparansi penegakan hukum.

Tersangka AS tampak tenang selama proses berlangsung. Mengenakan baju tahanan, ia hanya memperhatikan jalannya pemusnahan tanpa menunjukkan ekspresi berlebihan. Saat ditanya mengenai perasaannya melihat sabu seberat 3 kilogram itu dimusnahkan, AS memberikan jawaban singkat.

“Biasa saja,” ucap AS sembari menunduk saat digiring petugas menuju kakus.

Kasat Resnarkoba Polres Tarakan, AKP Tegar Wida Saputra, mengungkapkan bahwa AS hanyalah seorang kurir dalam jaringan peredaran narkotika tersebut. Ia dijanjikan upah besar untuk menjalankan tugasnya, namun imbalan tersebut tidak pernah diterima.

“AS ini kurir. Yang bersangkutan dijanjikan Rp 60 juta, tetapi uangnya belum sampai,” kata AKP Tegar di Aula Paten Polres Tarakan.

Menurut hasil penyelidikan sementara, sabu tersebut rencananya akan diedarkan ke wilayah Kalimantan Timur. Polisi menduga kuat bahwa pemesan barang haram itu berada di kawasan Bontang dan Samarinda.

“Pemesan barang diduga berada di Bontang dan Samarinda,” terangnya.

AKP Tegar juga menjelaskan bahwa modus operandi yang digunakan adalah sistem jaringan terputus. Dalam skema ini, kurir tidak memiliki akses langsung ke bandar utama dan hanya menerima instruksi secara bertahap melalui jalur komunikasi tertentu.

“AS mengaku baru pertama kali berhubungan dengan pihak di Bontang maupun Samarinda. Ia juga tidak pernah bertemu langsung, bahkan tidak tahu orangnya yang mana,” jelasnya.

Model jaringan seperti ini, lanjut Tegar, sengaja dirancang untuk memutus jejak dan menyulitkan aparat dalam mengungkap aktor utama di balik peredaran narkotika. Meski demikian, pihak kepolisian memastikan proses pengembangan kasus terus dilakukan untuk membongkar jaringan yang lebih besar.

Pemusnahan sabu ini sekaligus menjadi peringatan keras bagi para pelaku peredaran narkotika bahwa aparat penegak hukum tidak memberi ruang kompromi. Polres Tarakan menegaskan akan terus meningkatkan pengawasan dan penindakan guna melindungi masyarakat dari bahaya narkoba, khususnya di wilayah strategis seperti Kalimantan Utara yang rawan dijadikan jalur perlintasan. []

Admin04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com