JAWA TENGAH — Sebuah insiden kebakaran kembali mengingatkan bahaya laten penggunaan tungku kayu di permukiman padat. Rumah milik Bakiri (60) di Dusun Langon, RT 04/RW 07, Desa Tawang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, dilalap api pada Kamis (18/12/2025) malam. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun seluruh penghuni rumah terpaksa mengungsi akibat kerusakan parah.
Kebakaran bermula sekitar pukul 18.30 WIB saat Bakiri memasak menggunakan tungku kayu di rumahnya. Setelah itu, ia meninggalkan rumah untuk menunaikan salat Isya di rumah anaknya yang berada tepat di sebelah bangunan tersebut. Tanpa disadari, bara api dari tungku yang diduga belum padam sempurna menjadi pemicu kebakaran.
Api pertama kali diketahui oleh Siti Bariyah, anak Bakiri yang tinggal serumah. Ia melihat kobaran api mulai membesar dan langsung berteriak meminta pertolongan sambil mencari orang tuanya. “Warga pun berdatangan dan berusaha memadamkannya,” kata Kasi Damkar Satpol PP dan Damkar Kabupaten Semarang, Hisyam Alwi.
Namun upaya warga tidak mampu menahan laju api yang terus membesar. Melihat situasi semakin genting, anggota BPBD Kota Salatiga bernama Nursaim segera menghubungi petugas pemadam kebakaran. “Damkar Pos Tengaran dan Pos Getasan langsung meluncur ke lokasi untuk melakukan pemadaman,” kata Hisyam.
Proses pemadaman berlangsung cukup lama hingga api benar-benar berhasil dikendalikan. Hisyam menyebutkan api baru dapat dipadamkan sepenuhnya pada pukul 21.15 WIB. “Rumah tersebut dihuni tiga orang dan kerugian materiil diperkirakan Rp 50 juta. Penghuni rumah sementara mengungsi di kerabatnya,” ujarnya.
Peristiwa ini kembali menjadi peringatan bagi masyarakat yang masih menggunakan tungku kayu dalam aktivitas memasak sehari-hari. Bara api yang tampak kecil dapat berubah menjadi bencana besar jika ditinggalkan tanpa pengawasan.
Hisyam mengimbau warga untuk selalu waspada. Ia menegaskan bahwa tungku kayu yang belum padam sepenuhnya masih menyimpan bara api berbahaya dan berpotensi memicu kebakaran. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan