MEMPAWAH — Jagat media sosial sempat dihebohkan dengan kabar rusaknya sebuah rumah warga di Desa Peniraman, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, yang dikaitkan dengan suara dentuman keras disertai getaran misterius. Peristiwa itu disebut terjadi pada Rabu malam, 17 Desember 2025, sekitar pukul 20.00 WIB.
Isu tersebut cepat menyebar dan memicu spekulasi di tengah masyarakat. Menyikapi hal itu, Polsek Sungai Pinyuh turun tangan memberikan klarifikasi resmi guna meluruskan informasi yang beredar.
Kapolsek Sungai Pinyuh AKP Setyadi membenarkan adanya laporan warga terkait suara kencang yang disertai getaran singkat di wilayah Desa Peniraman. Namun, ia menegaskan bahwa tidak ditemukan bukti kerusakan rumah akibat peristiwa tersebut.
“Benar, pada Rabu malam sekitar pukul 20.00 WIB kami menerima informasi dari masyarakat Desa Peniraman terkait adanya suara kencang dan getaran yang dirasakan oleh beberapa warga,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (18/12/2025) siang.
“Menyikapi hal tersebut, kami langsung melakukan langkah-langkah klarifikasi dan pengumpulan keterangan,” tambah AKP Setyadi.
Berdasarkan hasil pengecekan di lapangan, getaran hanya dirasakan sebagian warga dengan durasi sekitar 10 detik. Salah seorang warga bernama Bambang menyebutkan getaran terasa saat dirinya berada di dalam rumah, disertai suara keras yang diduga berasal dari arah laut.
Keterangan serupa juga disampaikan Kepala Desa Peniraman, Asroki, yang mengaku merasakan getaran singkat ketika berada di rumahnya pada waktu yang sama.
“Hal serupa juga dirasakan oleh Kepala Desa Peniraman, Asroki yang menyebutkan getaran berlangsung sekitar 10 detik ketika ia berada di rumah,” lanjut Kapolsek.
Terkait video rumah retak yang ramai beredar di media sosial dan diklaim sebagai dampak getaran, AKP Setyadi menegaskan informasi tersebut tidak benar dan tidak memiliki kaitan langsung dengan peristiwa suara kencang malam itu.
“Perlu kami luruskan, video rumah retak yang beredar di media sosial bukan akibat dari kejadian suara kencang dan getaran tersebut. Setelah kami cek, retakan rumah itu disebabkan oleh adanya pembangunan rumah baru yang berada tepat di sebelah bangunan tersebut,” tegasnya.
Rumah yang dimaksud diketahui milik Misnati (65), warga RT 01 RW 01 Desa Peniraman. Dari hasil pemeriksaan fisik bangunan, polisi memastikan tidak ditemukan kerusakan struktural yang disebabkan oleh getaran maupun suara keras tersebut.
Kapolsek Sungai Pinyuh juga memastikan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat tetap terkendali. Tidak ada korban jiwa maupun kerugian material akibat kejadian tersebut.
“Situasi di Desa Peniraman saat ini aman dan kondusif. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah percaya pada informasi yang belum dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” pungkas AKP Setyadi. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan