BULUNGAN – Arus wisatawan mancanegara (wisman) ke Provinsi Kalimantan Utara kembali menunjukkan fluktuasi. Pada Oktober 2025, jumlah kunjungan wisman tercatat 1.307 kunjungan, turun dibandingkan September 2025 yang mencapai 1.416 kunjungan. Penurunan ini menjadi sinyal penting bagi sektor pariwisata Kaltara di tengah dinamika pergerakan lintas negara.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara, Mas’ud Rifa’i, menyebut penurunan kunjungan wisman tersebut terjadi secara moderat.
“Pada Oktober terjadi penurunan sekitar 109 kunjungan dibanding bulan sebelumnya,” kata Mas’ud Rifa’i, Kamis (18/12/2025).
Meski jumlah wisatawan mancanegara menurun, data BPS menunjukkan sektor perhotelan di Kaltara masih bertahan. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang pada Oktober 2025 tercatat 50,51 persen, relatif stabil meskipun turun tipis 0,03 poin dibandingkan September 2025 yang berada di angka 50,48 persen.
Kondisi berbeda justru terlihat pada hotel nonbintang dan akomodasi lainnya. Pada Oktober 2025, TPK nonbintang mencapai 28,54 persen, meningkat 1,13 poin dibandingkan September 2025 yang tercatat 27,41 persen. Peningkatan ini mengindikasikan adanya pergeseran preferensi wisatawan dan pelaku perjalanan terhadap pilihan akomodasi yang lebih fleksibel dan ekonomis.
Secara keseluruhan, TPK hotel berbintang dan nonbintang di Kalimantan Utara pada Oktober 2025 berada di angka 31,74 persen. Angka ini mengalami penurunan 0,98 poin dibandingkan September 2025 yang tercatat sebesar 30,76 persen.
Mas’ud menjelaskan, fluktuasi tingkat hunian hotel tidak dapat dilepaskan dari berbagai faktor eksternal dan internal.
“Fluktuasi tingkat hunian hotel dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk aktivitas perjalanan, agenda pemerintahan, serta mobilitas masyarakat dan wisatawan,” jelasnya.
Meski menghadapi penurunan bulanan, capaian pariwisata Kaltara secara kumulatif masih menunjukkan potensi yang menjanjikan. Sepanjang Januari hingga Oktober 2025, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Kalimantan Utara mencapai 15.099 kunjungan.
Menurut Mas’ud, angka tersebut menjadi gambaran bahwa daya tarik pariwisata Kaltara tetap kuat, meskipun perlu strategi berkelanjutan untuk menjaga stabilitas kunjungan di tengah dinamika regional dan global. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan