SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terus mendorong pembinaan dan peningkatan prestasi atlet daerah melalui penyelenggaraan berbagai kejuaraan olahraga. Salah satunya diwujudkan melalui Turnamen Gubernur Kaltim 10 Ball Billiard Championship Open Handicap 2025 yang secara resmi dibuka oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Provinsi Kalimantan Timur, Muhammad Faisal.
Pembukaan turnamen tersebut berlangsung pada Sabtu (20/12/2025) di Dark House Billiard, Jalan P Antasari No. 4, Kota Samarinda. Kejuaraan ini diikuti oleh puluhan atlet billiard dari berbagai kabupaten dan kota di Kalimantan Timur, serta peserta dari luar provinsi, sehingga persaingan berlangsung lebih terbuka dan kompetitif.
Dalam sambutannya, Muhammad Faisal menegaskan bahwa turnamen billiard bukan sekadar ajang pertandingan, tetapi juga menjadi bagian penting dari proses pembinaan atlet jangka panjang. Menurutnya, kompetisi rutin sangat dibutuhkan untuk membentuk kualitas atlet, baik dari sisi teknis maupun mental bertanding.
“Bahwa penyelenggaraan turnamen merupakan langkah strategis dalam mencetak dan mempersiapkan atlet masa depan dan semakin banyak kejuaraan yang digelar, maka semakin besar pula kesempatan atlet untuk mengasah kemampuan, meningkatkan jam terbang, serta membangun mental bertanding,” ujar Faisal kepada awak media.
Ia menjelaskan, turnamen Gubernur Kaltim 10 Ball Billiard Championship 2025 juga berfungsi sebagai ajang uji coba menjelang agenda olahraga daerah, termasuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Timur. Cabang olahraga billiard sendiri menjadi salah satu nomor yang dipertandingkan dalam ajang tersebut.
“Billiard juga merupakan cabang olahraga yang dipertandingkan dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON), dengan jumlah medali yang cukup banyak. Oleh karena itu, pembinaan sejak dini melalui kompetisi seperti ini sangat penting untuk menjaring atlet potensial yang mampu bersaing di tingkat nasional,” kata Faisal.
Lebih lanjut, Faisal menilai kehadiran atlet dari luar daerah menjadi nilai tambah bagi kualitas kejuaraan. Dengan menghadapi lawan yang memiliki karakter dan gaya bermain berbeda, atlet Kaltim diharapkan mampu meningkatkan kemampuan adaptasi dan daya saing.
“Turnamen ini menjadi ajang uji coba karena diikuti atlet dari luar Kalimantan Timur. Dengan begitu, kualitas pertandingan lebih meningkat dibandingkan jika hanya antar daerah atau antar klub dengan jumlah peserta terbatas,” tutur Faisal.
Selain aspek pembinaan, turnamen ini juga menawarkan motivasi prestasi melalui total hadiah uang pembinaan sebesar Rp169 juta. Hadiah tersebut diperebutkan oleh seluruh peserta dan diharapkan mampu mendorong atlet tampil maksimal serta menjunjung tinggi sportivitas selama pertandingan.
Kejuaraan ini mendapat sambutan positif dari komunitas billiard di Kalimantan Timur. Selain menjadi ajang silaturahmi antar atlet dan klub, turnamen ini juga dimanfaatkan oleh pelatih dan pembina sebagai sarana evaluasi kemampuan atlet di lapangan.
Melalui kejuaraan ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berharap pembinaan olahraga billiard dapat berjalan secara berkelanjutan. Dengan dukungan kompetisi yang rutin dan terbuka, atlet-atlet Kaltim diharapkan mampu mencetak prestasi hingga ke tingkat nasional bahkan internasional. []
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Nursiah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan