AS Kirim Sinyal Perang Narkoba, Dermaga Venezuela Dihantam

FLORIDA — Ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Venezuela kembali memanas. Presiden AS Donald Trump secara terbuka mengumumkan bahwa Washington telah melancarkan serangan yang menghancurkan area dermaga yang diduga menjadi pusat aktivitas kapal-kapal penyelundup narkoba asal Venezuela. Langkah ini memicu spekulasi luas tentang dimulainya fase baru operasi militer AS di kawasan Amerika Latin.

Pengumuman tersebut disampaikan Trump di tengah eskalasi tekanan politik terhadap Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Caracas sebelumnya menuding Trump berupaya menggulingkan pemerintahan Maduro melalui kombinasi tekanan diplomatik, sanksi ekonomi, dan operasi militer terselubung.

Trump menyebut serangan itu menargetkan kawasan dermaga yang selama ini digunakan untuk memuat narkoba ke kapal-kapal yang berlayar keluar wilayah Venezuela. Ia menggambarkan operasi tersebut sebagai serangan telak yang melumpuhkan titik vital aktivitas penyelundupan.

“Terjadi ledakan besar di area dermaga tempat mereka memuat kapal-kapal dengan narkoba,” kata Trump saat berbicara kepada wartawan di kediamannya di Mar-a-Lago di Florida, seperti dilansir AFP, Selasa (30/12/2025).

Trump menegaskan, target serangan tidak hanya kapal, tetapi juga lokasi yang menjadi pusat kegiatan ilegal tersebut. “Jadi kita menyerang semua kapal-kapal dan sekarang kita menyerang area tersebut, area pelaksanaan, di situlah mereka melaksanakannya. Dan area tersebut sudah tidak ada lagi,” sebutnya.

Meski mengklaim dampak serangan sangat signifikan, Trump enggan merinci apakah operasi tersebut dilakukan oleh militer AS atau melibatkan Badan Intelijen Pusat (CIA). Ia juga tidak mengungkapkan secara spesifik lokasi serangan, selain menyebut kawasan itu berada di “sepanjang pantai”.

Ketika ditanya mengenai komunikasi terakhirnya dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro, Trump mengakui keduanya sempat berbicara kembali setelah kontak sebelumnya pada November lalu. Namun, menurutnya, pembicaraan itu tidak menghasilkan kemajuan berarti. Mereka telah berbicara “baru-baru ini”, namun “tidak banyak yang dihasilkan dari percakapan tersebut”, ujar Trump.

Hingga berita ini diturunkan, pemerintah Venezuela belum memberikan pernyataan resmi terkait klaim serangan yang diumumkan Trump. Keheningan Caracas justru menambah ketidakpastian atas dampak dan konsekuensi dari langkah Washington tersebut.

Pengumuman ini muncul setelah Trump selama berminggu-minggu melontarkan ancaman akan melakukan serangan darat terhadap kartel narkoba di kawasan Amerika Latin. Serangan terhadap dermaga yang diklaim sebagai pusat penyelundupan itu dinilai sebagai realisasi pertama dari ancaman tersebut.

Sejak September lalu, pasukan AS diketahui telah meningkatkan intensitas operasi di Laut Karibia dan Samudra Pasifik bagian timur. Washington menyatakan operasi itu menargetkan kapal-kapal yang terlibat dalam penyelundupan narkoba lintas negara.

Namun, langkah tersebut menuai kritik tajam. Pemerintahan Trump hingga kini belum menyampaikan bukti konkret bahwa kapal-kapal yang diserang benar-benar terlibat dalam perdagangan narkoba. Sejumlah pakar hukum internasional dan kelompok hak asasi manusia menilai operasi tersebut berpotensi melanggar hukum internasional.

Mereka bahkan menyebut serangan-serangan itu dapat dikategorikan sebagai pembunuhan di luar proses hukum. Tuduhan tersebut dibantah keras oleh Washington, yang bersikeras bahwa seluruh operasi dilakukan demi menjaga keamanan nasional dan memerangi perdagangan narkoba global.

Ketegangan ini diperkirakan akan terus meningkat, terutama jika serangan lanjutan benar-benar dilakukan, sebagaimana ancaman yang sebelumnya dilontarkan Trump. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com