BONTANG – Tragedi serangan buaya yang menggegerkan warga Kota Bontang akhirnya merenggut nyawa korban. Suardi (74), lansia yang sebelumnya diterkam buaya di kawasan permukiman Bontang, dinyatakan meninggal dunia setelah lima hari menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Abdul Wahab Syahranie (AWS), Samarinda, Selasa pagi (30/12/2025).
Suardi, warga Kelurahan Gunung Elai, sempat berjuang melawan luka parah akibat serangan predator liar tersebut. Insiden bermula saat korban pulang dari berkebun pada Jumat sore (26/12/2025), ketika seekor buaya tiba-tiba menyerangnya di sekitar aliran sungai dekat permukiman warga.
Sesaat setelah kejadian, warga sekitar berhasil mengevakuasi korban dan membawanya ke Rumah Sakit Pupuk Kaltim (RS PKT) Bontang untuk mendapatkan penanganan awal. Namun, kondisi korban yang kritis membuat tim medis memutuskan merujuknya ke RS AWS Samarinda guna mendapatkan perawatan lanjutan.
Akibat serangan tersebut, Suardi mengalami patah tulang pada bagian tangan serta luka robek cukup serius di jari dan kaki akibat gigitan buaya. Meski sempat mendapatkan perawatan intensif dari tim medis, kondisi korban terus memburuk hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Kabar duka ini dibenarkan oleh Dany, tetangga korban yang telah lama mengenal Suardi. Ia mengatakan keluarga menerima kabar meninggalnya korban dari pihak rumah sakit pada Selasa pagi.
“Informasi yang kami terima pagi tadi, beliau meninggal dunia saat dirawat di rumah sakit di Samarinda,” kata Dany saat dikonfirmasi.
Sebelumnya, peristiwa nahas itu terjadi di kawasan Perumahan Bumi Sekatup Damai (BSD), Kelurahan Gunung Elai. Lokasi kejadian berada di sekitar kolam penampungan air buangan BSD tahap 4, tepat di bawah jembatan yang kerap dilintasi warga untuk beraktivitas sehari-hari.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bontang, Ismail, menjelaskan bahwa serangan buaya terjadi secara tiba-tiba saat korban berusaha mengambil arit yang terjatuh ke sungai.
“Korban sempat turun ke sungai untuk mengambil alatnya. Saat itulah buaya muncul secara mendadak dan langsung menyerang,” ungkap Ismail.
Ia menambahkan, teriakan korban sempat terdengar dan memancing perhatian warga sekitar, termasuk anak korban, yang kemudian berupaya memberikan pertolongan.
“Korban sempat meminta tolong dengan berteriak, dan suaranya didengar oleh anak korban serta warga di sekitar lokasi,” ujarnya.
Peristiwa ini kembali memunculkan kekhawatiran warga akan keberadaan buaya di sekitar kawasan permukiman. Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat beraktivitas di dekat sungai dan kolam yang berpotensi menjadi habitat satwa liar tersebut. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan