Kendati pusat enggan menyerahkan pengelolaan Pelabuhan Feri Kariangau ke daerah, namun beda halnya dengan Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV Cabang Balikpapan. BUMN itu menyambut baik rencana pengelolaan dermaga itu diambil alih Pemkot Balikpapan.
Manajer SDM dan Umum Pelindo IV Cabang Balikpapan, Teguh Haryono mengatakan, urusan pelabuhan feri itu menjadi tanggung jawab Pemprov Kaltim dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) selaku pengelola.
Menurutnya, persoalan rencana pengambilalihan pengelolaan, pihaknya tak akan mencampuri. Termasuk pemkot yang hendak membuat dermaga yang terintegrasi dari Pelabuhan Feri Kariangau, Kampung Baru hingga Manggar. Namun, bila memerlukan jasa labuh di dermaga-dermaga yang sudah terintegrasi itu, Pelindo yang akan siap terlibat. “Mereka (pemkot) punya kewenangan mengambil alih pengelolaan pelabuhan,” katanya.
Ia menjelaskan, BUMN ini memang memiliki salah satu tugas menarik pendapatan dari jasa labuh. Yakni, bila ada kapal yang hendak bersandar, maka akan dibantu oleh kapal pendorong dari pihaknya. Begitu juga jika ada kapal yang hendak berlayar, Pelindo bisa menarik kapal yang lepas dari dermaga.
Diketahui, keinginan Pemkot Balikpapan mengambil alih pengelolaan Pelabuhan Feri Kariangau naga-naganya berat. Pemerintah pusat masih ingin lebih lama lagi bisnis itu tetap dijalankan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
Apalagi, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah memberi sinyal memperbaiki layanan angkutan penyeberangan Balikpapan-Penajam Paser Utara (PPU) itu. Kabar itu disampaikan anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kaltim, Hetifah Sjaifuddian kepada wartawan. [] RedFj/KP