PONTIANAK—Selamat jalan sahabat, pejuang yang tak pernah lelah. Pengemban amanah yang jujur, sederhana, religius dan rendah hati. “Pak dr. H. Buchari A. Rahman, Spkk adalah perintis dan Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Kalbar dua periode. Beliau mantan aktifis yang banyak makan ‘asam garam’ perjuangan dan sangat dermawan” ungkap Drs H. Ilham Sanusi, tokoh masyarakat Kalbar yang juga mantan Ketua ICMI Kalbar periode berikutnya dalam pesan singkatnya dari Sarawak, Malaysia saat mendengar wafatnya dokter spesialis kulit dan kelamin itu.
Dosen Fisipol Universitas Tanjungpura Pontianak Jumadi Zainol; menulis, dalam percakapannya setelah sholat jumat lalu dengan mantan Direktur Rumah Sakit Dr. Soedarso yang dikenal dengan panggilan ‘Bang Bong’ itu berpendapat, kondisi politik saat ini persis mendekati tahun 1965an. Islam diadu domba, disudutkan dan dianggap sebagai musuh serta ancaman. Inilah cara-cara komunis pada saat itu dan sekarang terulang, kata almarhum.
Umat Islam, khususnya generasi muda harus sadar dan jangan mau diadu domba dan harus bersatu. Semangat ukhuwah Islamiyah 212 harus terus dijaga. Aku ini mantan aktivis 66 yang pernah berhadapan dengan komunis itu. Demikian Jumadi menulis di media sosialnya.
“Saya sangat dekat dengan almarhum karena beliau menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan Pembudaya Kejuangan 45 Kalbar. ‘Bang Bong’ adalah ssosok yang rendah hati, berwibawa, kharismatik dan sangat taqwa,” tulis Ketua Harian Pembudaya Kejuanagn 45 Syafaruddin Usman, MHD..
Penasehat Yayasan Masjid Mujahidin Pontianak itu adalah sosok yang humoris. Beliau mengingatkan agar selalu menjaga kesehatan dengan mampu menjaga emosi dan mengendalikan diri disaat marah. Selamat jalan ‘Bang Bong’, insha Allah sampai akhir hayatnya dalam keadaan khusnul khatimah. Demikian doa Syafaruddin.
Begitu pula dengan aktivis perempuan Aida Mokhtar menulis dr. H. Buchary A. Rahman, Spkk adalah contoh pemimpin yang bersahaja. Di saat menjabat tidak sombong dan banyak menolong orang yang dalam kesusahan. Sehingga disaat tidak menjabat lagi, beliau sangat diterima ditengah-tengah masyarakat.
“Semoga segala amal ibadah dan pengabdian almarhum diterima oleh Allah SWT dan semoga semua dosa, kesalahan dan kekhilafannya diampuni dan Allah menempatkan tempat yang mulia disisiNya, amin ya rabbal alamiin. Demikian catatan kenangan mantan Ketua KPU Kalbar itu. (Sy. Muhammad Herry)