Kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan pemain tim nasional (timnas) Indonesia Diego Michiels masih diproses polisi. Diego yang berstatus tersangka berupaya menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan.
Melalui manajemen Mitra Kukar, tim yang dibelanya di Indonesia Super League (ISL) berupaya melakukan mediasi dengan pihak satpam Perumahan Pandan Harum Hill bernama Hendra Wahyudi (39). Hendra adalah pelapor dugaan kasus penganiayaan yang dilakukan Diego.
Upaya mediasi sebenarnya diagendakan di Mapolresta Samarinda, Senin (2/6) kemarin. Namun Manajemen Mitra Kukar dan Diego tak bisa hadir karena berhalangan, padahal Hendra bersama keluarga dan tim kuasa hukumnya sudah menunggu sejak pukul 14.00 Wita.
“Tergantung pelapor (Hendra, Red) dan keluarganya saja bagaimana maunya. Memang hari ini (kemarin, Red) kami diundang untuk hadir guna berkomunikasi soal laporan penganiayaan yang dilakukan DM (Diego Michiels, Red),” ujar M Yasir, perwakilan kuasa hukum Hendra kepada wartawan.
Tak hadirnya Diego dan manajemen tim Mitra Kukar membuat Hendra dan keluarganya kecewa. “Terus terang kami kecewa. Karena ditunggu beberapa jam tak kunjung datang. Padahal informasi yang kami dapat, mau menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan,” beber paman Hendra bernama Sairoji.
Hendra bersama Yasir dan kerabatnya yang lain bahkan menunggu sampai pukul 16.30 Wita, namun pihak Diego tak kunjung tiba.
Direktur Operasional Mitra Kukar Suwanto yang dikonfirmasi Sapos kemarin menyampaikan permohonan maaf, karena tak bisa bertemu dengan Hendra dan keluarganya kemarin.
“Kami tadinya sudah dalam perjalanan menuju Samarinda, untuk bertemu pihak saudara Hendra dan keluarganya. Di tengah perjalanan, kami dapat kabar jika yang bersangkutan dan keluarganya sudah pulang,” imbuh Suwanto.
Diakui Suwanto, pihaknya meminta bantuan penyidik di lingkungan Polresta Samarinda untuk berkomunikasi dengan Hendra dan keluarganya. Soalnya selama ini beberapa kali coba dihubungi melalui telepon tak pernah direspon.
“Kami berharap masalah ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Sebenarnya dari siang kami bersama Diego sudah melakukan komunikasi dengan penyidik guna minta bantuan, untuk menghubungkan dengan saudara Hendra,” tandas Suwanto.
Namun karena ada halangan pekerjaan yang tak bisa ditinggalkan, Suwanto bersama Diego terlambat ke Samarinda. “Yaitu tadi, di jalan kami dapat informasi bahwa saudara Hendra pulang. Kami pun terpaksa memutar balik arah. Kami tertahan macet di kawasan Jalan Pangeran Suryanata saat dapat kabar itu,” terang Suwanto.
Karena tak bisa bertemu, Suwanto menyampaikan permohonan maaf kepada Hendra dan keluarganya. “Percayalah, kami ingin menyelesaikan masalah ini dengan jalur damai. Tak ada niat kami untuk mengulur waktu bertemu, namun karena ada halangan makanya kami terlambat ke Samarinda,” pungkas Suwanto. [] RedFj/SP