Aneh-aneh saja kelakuan sebagian remaja Balikpapan. Setelah marak remaja dan pelajar ngelem, ditemukan kasus baru. Yakni, beberapa remaja berkumpul di tengah hutan, menikmati musik jaranan yang diputar di HP. Anehnya, meski hanya suara musik di HP, mereka bisa kesurupan arwah gentayangan.
Kejadian ini terungkap Minggu (8/6) kemarin di hutan RT 14 Kelurahan Gunung Sari Ulu, Balikpapan Tengah. Awalnya Fajar Ali (37) warga RT 14, Gunung Sari Ulu Balikpapan Tengah melaporkan adanya kenakalan remaja yang terjadi di lingkungannya. Yaitu kumpulan remaja membuat pondok yang dijadikan sebagai tempat berkumpul, tak jauh dari rumah Fajar.
Tenda beratapkan spanduk, beralaskan ambal bekas dengan luas sekira 2×3 meter. Letaknya terbilang strategis untuk dijadikan tempat bersembunyi. Selain letaknya berada di pinggir jurang, di sekitar tenda tersebut masih ditumbuhi pohon serta semak-semak yang cukup lebat, sehingga tidak diketahui banyak orang.
Kepada media ini, Fajar mengatakan, di tenda tersebut tiap malamnya dijadikan tempat berkumpul para remaja. Dia meyakini, para remaja tersebut mabuk lem. Hal inilah membuat warga menjadi resah. Pasalnya, tak jarang mereka berkumpul di tempat hingga larut malam.
“Kalau sudah ngumpul itu Mas, terkadang sampai puluhan orang. Saya sendiri nggak ada yang kenal mereka dari anak mana. Bahkan, pernah juga mereka pulang dari sana pas subuh,” ungkap Fajar saat melapor ke Polsek Balikpapan Utara,kemarin.
Saat ditanya tentang keberadaan tenda, Fajar mengatakan tidak tahu menahu. Dirinya tidak tahu siapa yang membuat tenda, namun dirinya mengenali karpet ambal yang dijadikan alas, merupakan ambal bekas yang pernah dilihatnya di tempat pembuangan sampah.
“Saya nggak tahu Mas, kapan dan siapa yang buat. Kami di sini awalnya curiga dengan banyaknya remaja yang turun dari atas jurang tersebut. Padahal di sana tidak ada jalanan, pas saya cek, ternyata sudah ada tenda ini,” akunya.
Setelah mendapat laporan, anggota Polsek Balikpapan Utara meluncur ke lokasi. Di sana ada puluhan kaleng lem yang diduga kuat digunakan untuk mabuk lem. Kaleng-kelang tersebut, terbungkus dengan plastic bening yang biasa digunakan remaja badung menghisap lem.
Namun, berbeda seperti yang terjadi sebelumnya. Saat diintai, tampak beberapa remaja sedang asyik nongkrong. Dari berbagai arah, polisi langsung mengepung tempat tersebut, tetapi tidak didapati remaja yang sedang mabuk lem, melainkan berjoget kesurupan layaknya dalam atraksi kuda lumping. Dua orang langsung mengejang dan kesurupan setelah meresapi musik kuda lumping yang diputar di HP. Dua dari tujuh remaja yang kesurupan, menari-nari ala barongan.
“Nggak Pak, kami nggak macam-macam di sini. Hanya belajar jadi barongan aja kok Pak,” ujar salah satu bocah yang nongkrong di tenda tersebut. Beruntung, salah satu anggota polisi bisa menyembuhkan 2 remaja yang sedang kesurupan.
Satu persatu, remaja dipiting, lalu ditepok jidatnya beberapa kali dan pahanya dipijit keras. Sempat berontak, akhirnya dua remaja itu sadar. Karena tidak terbukti melakukan aksi yang mengarah ke tindak pidana, petugas langsung membubarkan gerombolan remaja tersebut. Tenda langsung dirobohkan oleh polisi agar tidak dijadikan tempat berkumpul.
Kapolsek Balikpapan Utara AKP H Sarbini menjelaskan, laporan didapatkan dari masyarakat yang resah atas adanya aktifitas berkumpul remaja. Awalnya, mereka dicurigai melakukan hal yang melanggar hukum. “Informasinya, selain mabuk lem mereka juga mengkonsumsi obat terlarang. Kami langsung tindak lanjuti, dengan datang ke lokasi dan melakukan tindakan,” pungkas Kapolsek. [] RedFj/BP