KUTAI KARTANEGARA – Syafruddin, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang juga Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kaltim mengingatkan kepada kadernya di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) untuk memahami esensi keberadaan partai politik (parpol) dan pemerintah.
Menurut Syafruddin, esensi eksistensi parpol dan pemerintah adalah untuk mewujudkan cita-cita dan harapan masyarakat luas. Hal itu disampaikan Syafruddin usai mengikuti acara Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) PKB Kukar di Hotel Grand Fatma, Jalan Pesut, Tenggarong, Kamis (22/12/2022).
“Kader PKB harus menjadi mata dan telinganya pemerintah setelah melihat kenyataan, disampaikan dan diusulkan kepada pemerintah, maka tersusunlah rencana kerja untuk menuntaskan masalah itu,” ujar Syafruddin.
Untuk itu, lanjut dia kader PKB di Kukar harus mendukung program dan rencana kerja pemerintah dan tidak boleh berseberangan atau beroposisi. “Pemerintah dan partai politik itu kan 11-12, punya cita-cita untuk mewujudkan harapan masyarakat,” terang anggota legislatif yang akrab disapa Udin ini..
Esensi keberadaan partai politik dan pemerintah, lanjut dia, adalah dalam rangka mewujudkan harapan dan cita-cita masyarakat. “Partai politik hanya jembatan untuk berada pada posisi kekuasaan dan kekuasaan itu jadi alat untuk mewujudkan semua harapan dan cita-cita masyarakat. Kami yakin kekuasaan itu adalah alat yang paling produktif mewujudkan cita-cita masyarakat. Karena itu PKB harus bergandengan tangan dengan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara,” papar Udin.
Saat membuka acara, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim ini menyampaikan bahwa Muskercab memiliki agenda internal dalam rangka memastikan eksistensi PKB di Kukar. “Tentu muskercab ini tidak hanya acara sekedar acara seremoni, tetapi juga melahirkan gagasan dan ide yang betul-betul menunjang apa yang menjadi cita-cita Kukar,” kata Udin.
Ia berharap agar kader PKB yang ada di DPRD maupun yang jadi pengurus, memiliki peran dan atensi dalam rangka mewujudkan cita-cita Kabupaten Kutai Kartanegara, yakni Kukar Idaman. “Saya yakin, cita-cita pemerintah itu baik yakni untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera,” tutur wakil rakyat kelahiran Bima, 15 Oktober 1977 ini.
Ia pun meminta agar kader PKB di Kukar tidak bekerja hanya untuk kepentingan pribadi dan kelompok, tetapi harus bekerja untuk kepentingan bangsa, masyarakat secara luas. “Kalau kita akan menjadi penghianat jika kita tidak bekerja sungguh-sungguh. Ini amanat para kiyai agar kita bekerja untuk masyarakat luas,” terang politisi yang dibentuk dari para kiyai dari Nahdlatul Ulama (NU) ini.
“Saya mengingatkan kepada seluruh kader PKB agar terus berjuang untuk kepentingan masyarakat. Kalau DPRD itu tidak perlu signifikan perannya, kalau eksekutif perannya lebih banyak. Karena itu, kita tidak boleh jauh dari pemerintah, kita tidak boleh oposisi dengan pemerintah,” tegas Udin melanjutkan sambutannya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menegaskan terkait soliditas PKB Kukar di bawah nakhoda Untoro Raja Bulan. “PKB itu tidak dualisme, ketuanya Pak Untoro. Kalau ada selain itu tidak benar. Kalau ada rumor yang kurang baik tentang PKB Kukar, abaikan saja, karena PKB itu baik-baik saja,” ujar Udin.
Sementara Bupati Kukar Edi Damansyah yang diwakili Ahmad Taufik Hidayat, Asisten I Sekretariat Kabupaten Kukar, mengucapkan selamat atas pelaksanaan Muskercab PKB Kukar. “Selamat Muskercab DPC Partai Kebangkitan Bangsa sebagai awal pekerjaan untuk menata partai, komitemen antar pengurus dibutuhkan untuk menggerakkan roda partai PKB,” ucap Bupati dalam sambutannya.
Bupati juga berharap melalui Muskercab DPC PKB bersama-sama membangun komitmen dalam membulatkan tekad untuk mencapai tujuan dan tenpa ragu-ragu melangkah kedepan berkontribusi bagi pembangunan daerah. “Komitmen bersama-sama mencapai tujuan juga diharapkan dapat terus berkolaborasi membangun daerah Kabupaten Kutai Kartanegara,” katanya.
Dikatakannya, pada Pemilu 2024 mendatang, PKB Kukar ditetapkan di nomor urut 1. Slogan The First PKB mungkin dapat diinterpretasi secara hakiki yang berarti “terdepan” atau “paling pertama”. Mudah-mudahan demikian pula interpretasinya secara maknawi, yaitu PKB sebagai Parpol yang berada di garis terdepan dan yang paling pertama dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat dan ummat.
“Selain itu, diharapkan DPC PKB Kabupaten Kukar tetap terdepan dalam mengamalkan prinsip perjuangan PKB, yaitu Pengabdian kepada Allah SWT, menjunjung tinggi kebenaran dan kejujuran, menegakkan keadilan, menjaga persatuan, menumbuhkan persaudaraan dan kebersamaan, sesuai dengan nilai-nilai Islam Ahlusunnah Waljamaah,” kata Bupati.
Sementara Ketua Panitia Muskercab Al Qomar mengungkapkan, peserta Muskercab datang dari 18 kecamatan di Kukar, jumlahnya lebih seratus orang. “Pelaksanan ini sendiri karena sebenarnya Muskercab ini kita turun ke masing-masing dapil, tetapi karena waktunya pendek, kemudian kita kumpulkan di ibu kota kabupaten,” kata Al Qomar. []
Penulis: Fajar Hidayat | Penyunting: Hadi Purnomo