Kenakalan yang dilakukan kalangan remaja semakin memprihatinkan. Pada Senin (9/6), Stadium Tenis geger dengan ulah sepasang pelajar SMA yang melakukan hubungan badan di mobil mewah di siang bolong. Kenakalan remaja kembali terjadi pada Kamis (12/6), sekira pukul 17.30 Wita di kawasan Tangki I berupa perkelahian antar geng. Kelompok geng yang berhasil diamankan oleh aparat Polsek Balikpapan Utara sebanyak 4 orang, dari geng Ditadis (diam tapi sadis).
Mereka terancam tidak bisa melanjutkan sekolah, lantaran sang korban berinisial Dn melaporkan kejadian pengeroyokan terhadapnya kepada polisi. Dn sendiri merupakan anggota geng PSD (pasukan satu darah) dan Sepila (sepaku pinggir laut).
Keempat pelaku pengeroyokan dari geng Ditadis yang diamankan polisi yakni Adt (15) SMP kelas VIII, Ftr (15) SMP kelas IX, Fdl (17) SMK kelas X dan Sgr (15) SMA kelas X.
Akibat pengeroyokan tersebut, korban Dn mengalami luka memar di bagian tengkuk belakang leher lantaran dipukul menggunakan sebilah kayu. Fakta yang lebih memilukan lagi, tenyata keempat remaja geng yang berhasil diamankan semuanya masih berstatus pelajar. Bahkan, masih dalam proses ujian akhir semester.
Salah seorang pengeroyok, Ftr mengemukakan, pengeroyokan yang dilakukan anggota geng Ditadis berawal dari teror di markas mereka di Jl Strat II. Di tempat tongkrongan itu, Ditadis sering diteror dan diserang kelompok lawan. Bahkan, menurut Ftr lawan kelompoknya tersebut, pernah menembakkan busur menggunakan ketapel.
“Memang sering cari masalah mereka itu mas, sering lewat rame-rame pake motor ngolok-ngolok kami. Pernah juga nembakkan busur pake ketapel, untung tidak kena. Hanya mengenai mobil,” beber Ftr.
Dari kejadian tersebut, rekan Frt yakni Adt lantas membawa 7 anggota geng Ditadis untuk mendatangi lokasi perkumpulan geng yang berada di kawasan Tangki I. Di sana, terdapat dua kelompok geng yakni Sepila dan PSD. Namun, hal tersebut tidak membuat Adt dan teman-temannya anggota geng Ditadis merasa gentar.
“Saya nggak terima teman-teman saya diserang kayak gitu. Tapi sebenarnya, maksud saya bukan mau balas dendam. Namun untuk menanyakan, kenapa mereka berbuat seperti itu terhadap kami,” aku Adt.
Belum sempat membicarakan hal yang dimaksud, perkelahian sudah lebih dulu terjadi. Geng Ditadis yang membawa 7 orang personel, melawan 2 kelompok yang berjumlah belasan orang dari geng PSD dan Sepila.
Perkelahian yang berlangsung sengit tersebut, dimenangkan oleh kubu Ditadis. Satu korban berinisial Dn terkapar tidak berdaya. Melihat kemenangan tersebut, mereka lantas pulang dan kembali berkumpul ke markas mereka di Jl Strat II.
“Waktu itu saya mau ngomong baik-baik, tapi dari belakang dia langsung mukul. Saya lihat, teman-teman saya yang lain juga langsung main keroyok aja. Makanya mau nggak mau saya ikutan kelahi,” beber Atd.
Tidak berselang lama, tanpa diketahui oleh pihak Ditadis, korban Dn melaporkan peristiwa pengeroyokan tersebut kepada polisi. Berbekal informasi tempat berkumpulnya anggota geng Ditadis, petugas langsung menuju ke markas kebesaran mereka dan meringkus ke 4 pelaku, sementara itu 3 lainnya melarikan diri.
Kapolsek Balikpapan Utara, AKP H Sarbini kepada wartawan mengatakan, jika pelaku yang terbilang masih berstatus pelajar tersebut terancam dengan pasal 170 terkait pengeroyokan yang mereka lakukan.
“Melihat dari unsur pidana yang dilakukan sudah jelas melanggar pasal 170. Kami menyerahkan kembali permasalahan ini kepada pihak korban, apakah ingin dilanjutkan atau berdamai,” pungkas kapolsek. [] RedFj/BP