INTERNASIONAL, INDIA – Kecelakaan maut mengguncang India. Peristiwa tragis yang terjadi di wilayah Odisha Timur, India pada Jumat (2/6/2023) itu melibatkan tiga kereta, yakni dua kereta penumpang dan kereta barang. Dilaporkan, kejadian menggenaskan tersebut menewaskan 288 orang dan 900 lainnya mengalami luka-luka. Hingga kini, pemerintah setempat masih melakukan proses evakuasi terhadap korban dan bangkai kereta.
Dilansir dari BBC, dugaan awal penyebab kecelakaan maut itu terjadi saat beberapa rangkaian kereta Coromandel Express tergelincir ke jalur yang berlawanan pada pukul 19.00 waktu setempat. Nahasnya, kereta Howrah Superfast Express yang melaju dari Yesvantpur ke Howrah menabrak kereta Coromandel Express yang tergelincir.
“Gerbong yang tergelincir menabrak kereta penumpang yang lain, beberapa gerbong pada kereta kedua kemudian terlempar keluar dari jalur,” ungkap Juru bicara Kereta Api India Amitabh Sharma.
Rupanya, kecelakaan maut itu juga melibatkan kereta barang yang tengah melintas. Meski begitu, pejabat India tidak memberikan informasi tersebut secara rinci. Pihak berwenang lebih berfokus pada penyelamatan para korban kecelakaan yang melibatkan dua kereta penumpang dan satu kereta barang.
Menurut Kepala Sekretaris Odisha Pradeep Jena, sebanyak lebih dari 200 ambulans dikerahkan ke lokasi kejadian untuk mengangkut para korban tewas maupun yang selamat. Jumlah korban dalam tragedi yang disebut-sebut sebagai salah satu kecelakaan terburuk di India itu diperkirakan akan terus bertambah.
Pada Sabtu (3/6/2023), Perdana Menteri India Narendra Modi mengunjungi lokasi kecelakaan dan meninjau operasi pencarian dan penyelamatan. Dia meminta otoritas terkait untuk memastikan semua bantuan yang dibutuhkan diberikan kepada korban yang terluka serta keluarga mereka.
“Modi berinteraksi dengan otoritas lokal, personel dari pasukan bantuan bencana, dan pejabat perkeretaapian. Dia menekankan pendekatan ‘Seluruh Pemerintah’ untuk memitigasi tragedi luar biasa ini,” kata Biro Informasi Pers India di Twitter tentang kunjungan Modi.
Setelah bertemu dengan orang-orang yang terluka, Modi mengatakan kepada penyiar publik Doordarshan bahwa instruksi dikeluarkan untuk penyelidikan menyeluruh, dan mengatakan mereka yang dinyatakan bersalah akan dihukum berat. Dia juga berjanji bahwa pemerintah akan berupaya keras untuk memberikan perawatan kepada korban yang terluka.
BUKAN PERTAMA KALI
Kecelakaan kereta api di India memang bukan sekali ini saja terjadi. Mengutip dari CNN, salah satu penyebabnya diperkirakan karena infrastruktur perkeretaapian di negara tersebut telah menua dan kurang perawatan.
Berdasarkan data dari National Crime Records pada 2021, lebih dari 16 ribu orang tewas dalam hampir 18.000 kecelakaan kereta di India. Laporan tersebut mengatakan hampir 67,7 persen kecelakaan kereta api karena jatuh atau tabrakan dengan orang di jalurnya.
Kecelakaan kereta api memang beberapa kali terjadi di India. Namun, yang terburuk pertama kali terjadi pada 1981, yakni sebuah kereta tergelincir dan jatuh ke sungai di Bihar. Akibatnya, sekitar 800 orang dilaporkan tewas dalam kecelakaan tersebut.
Pada Juli 1988, sebuah kereta ekspres meninggalkan rel dan terjun ke danau musim hujan dekat Quilon di selatan India, menewaskan sedikitnya 106 orang. Kemudian pada Agustus 1995, setidaknya 350 orang tewas ketika dua kereta bertabrakan 200 km dari Delhi.
Kecelakaan kembali terjadi pada Agustus 1999, di mana dua kereta bertabrakan di dekat Kalkota, menyebabkan kematian sedikitnya 285 orang. Disusul Oktober 2005, saat beberapa gerbong kereta penumpang tergelincir di selatan negara bagian Andhra Pradesh, dekat Velugonda. Sedikitnya 77 orang tewas.
Juli 2011, sekitar 70 orang tewas dan lebih dari 300 terluka saat kereta pos tergelincir di Fatehpur. Sedangkan pada 2016, terjadi kecelakaan kereta Pukhrayan yang menewaskan 152 orang dan sekitar 260 orang luka-luka.
Setidaknya 41 orang tewas setelah beberapa gerbong kereta penumpang keluar rel di negara bagian Andhra Pradesh selatan, pada Januari 2017. Disusul setahun kemudian atau pada Oktober 2018, sebuah kereta komuter melewati kerumunan orang yang berkumpul di rel untuk sebuah festival di kota Amritsar, India utara, menewaskan sedikitnya 59 orang dan melukai 57 lainnya. []
Penulis/Punyunting : Agus P Sarjono