PARLEMENTARIA SAMARINDA – DINAS Kesehatan Kota Samarinda melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) merilis, selama periode bulan Januari hingga Juli 2023 ada 168 orang menjadi korban gigitan hewan diduga positif rabies. Meski demikian, peristiwa itu tidak sampai mengakibatkan korban gigitan meninggal dunia.
Merebaknya kasus gigitan hewan diduga positif rabies di Kota Samarinda, turut menjadi perhatian Sekretaris Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda Deni Hakim Anwar. Dia berharap, koordinasi antara Dinas Kesehatan Samarinda dengan Dinas Perternakan Samarinda terus ditingkatkan untuk mencegah tingginya kasus rabies.
“Kita harapkan Dinas Perternakan dan Dinas Kesehatan saling berkoordinasi. Karena lebih baik kita mencegahnya. Jangan sampai kasus ini seperti gunung es, yang muncul hanya permukaannya saja. Sebab saat ini kasus rebias lagi marak sampai ke tingkat nasional. Terlebih populasi anjing dan kucing juga bertambah,” papar Deni kepada awak media usai menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda di ruang rapat Komisi IV lantai 4 kantor DPRD Samarinda Jalan Basuki Rahmat, Samarinda, Kamis (20/07/2023).
Wakil rakyat dari daerah pemilihan Kecamatan sambutan, Samarinda Kota, dan Samarinda Ilir ini juga mengingatkan bahwa masih banyak hewan liar yang berkeliar di pemukiman warga dan di dalam gang. Hal itu katanya, harus menjadi perhatian bersama.
Dia pun meminta dinas terkait untuk melakukan pengawasan dan mengupayakan pemberian vaksin rabies kepada hewan liar itu.
“Kita tahu hampir setiap gang di jalan, pasti ada anjing liar yang tidak dirawat. Kalau yang ada pemiliknya, pasti mereka sudah menjalankan ini semua. Saya minta dinas terkait untuk memantau kembali, jangan sampai anjing liar itu bisa membahayakan masyarakat di sekitarnya. Jadi kuncinya adalah pengawasan dari dinas supaya lebih dioptimalkan untuk memberikan vaksin rabies kepada hewan liar,” kata Deni, sapaan akrabnya.
Anggota dewan kelahiran tahun 1970 ini meminta Dinas Kesehatan Samarinda menyiapkan vaksin anti rabies ke seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesma). Agar masyarakat yang terkena gigitan kucing dan anjing segera dapat diberi vaksin.
“Kami ingin Dinas Kesehatan memantau lagi, artinya menyebar-luaskan atau dibagi, daerah mana saja yang rawan ada hewan rabiesnya. Vaksin itu kalau bisa disiapkan di semua Puskesmas yang ada, supaya nanti kalau ada masyarakat yang terdampak mereka bisa mendapatkan perawatan,” tutupnya. []
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting : Agus P Sarjono