SAMARINDA – TELUR panggang olahan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) warga Samarinda Seberang ramai diserbu pengunjung di Stand Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Kaltim Expo 2023 yang digelar di Convention Hall Sempaja, Samarinda, Selasa (22/08/2023).
Dalam kesempatan tersebut, DPKH Kaltim menampilkan sekaligus mempromosikan pelaku usaha yang menjadi mitra DPKH Kaltim. Pelaku usaha yang sudah dibina itu telah memproduksi olahan makanan dalam bentuk nuget dan sosis dari daging ayam dan sapi.
Koordinator Stand Pameran DPKH Kaltim, Mundi Martani mengatakan, salah satu UMKM yang dibina berasal dari Samarinda Seberang. UMKM ini mengolah telur asin panggang dan kerang tumbuk maknyus. Ada juga sempol ayam, siomay, mpek-mpek, otak-otak ikan dan udang balut olahan dari By Kaya Rasa Samarinda.
“Usaha-usaha tersebut terletak di Samarinda Seberang. Ada juga mengolah makanan lain seperti abon ayam dan daging kripik usus atau kulit. pemasarannya di Indomaret dan ritel ritel atau toko tertentu yang dititipkan,” jelas Mundi.
Dia menjelaskan, telur asin panggang merupakan panganan olahan berbahan dasar telur bebek. Setelah direbus, telur itu dibumbui beragam jenis rempah-rempah untuk kemudian di panggang. Telur yang mempunyai cita rasa khas inilah yang kemudian diminati masyarakat. Namun begitu, selama ini penjualan telur panggang baru dilayani berdasarkan pesanan saja.
“Telur panggang ini memiliki manfaat menekan kolestrol bagi penyuka telur asin. Dengan rasanya yang gurih dan di dalamnya tidak basah tapi kering,” katanya.
Selain membina pelaku UMKM lanjut Mundi, DPKH Kaltim juga mengadakan berbagai kegiatan. Khususnya dalam membantu peternak menjaga kesehatan hewan ternaknya sekaligus meningkatkan produksi hewan ternaknya.
“Seperti program mini rens, bantuan peralatan dan pengolahan, vaksinisasi rabies, melakukan pengobatan sapi yang mengidap penyakit jembrana,” jelasnya.
Karena itu, DPKH Kaltim senantiasa mengimbau masyarakat yang memiliki hewan kesayangan untuk rajin melakukan pemeriksaaan kesehatan hewannya dan melakukan vaksin. “Vaksinnya bisa ke kantor kami dengan kurun waktu secara berkelanjutan,” ujar pria yang telah 25 tahun bertugas di Dinas Peternakan ini. []
Penulis: Hernanda | Penyunting : Agus P Sarjono