SAMARINDA – RUMAH Makan Prambanan tak asing lagi di telinga masyarakat Kota Samarinda. Sajian menu ayam bakar dan mpek-mpek, paling banyak dinikmati oleh pelanggan rumah makan yang terletak di Jalan Danau Toba No. 28, Sungai Pinang Luar, Kec. Samarinda Kota, Kota Samarinda, Kalimantan Timur ini.
Restoran ini menjual berbagai macam jenis makanan dan minuman. Aneka ayam dan bebek, baik yang digoreng, dibakar maupun dalam bentuk sate tersedia lengkap dengan tambahan lalapan segar serta dua jenis sambal, yakni sambal kacang dan sambal jeruk.
Belum lagi sajian beragam jenis ikan, mulai dari ikan mas, nila, patin, trakulu hingga bandeng. Membuat pilihan menu di Rumah Makan Prambanan semakin bervariasi. Pengunjung pun dapat menikmati pilihan makanan yang enak, lezat dan cocok disantap bersama keluarga, sahabat ataupun tamu yang dibawanya dengan harga yang terjangkau.
Pemilik Rumah Makan (RM) Prambanan Samarinda Eliana Chandra, mengungkapkan bahwa restoran tersebut merupakan usaha turun menurun keluarganya. Ia mengaku mengelola RM Prambanan ini meneruskan usaha mertuanya yang berasal dari Yogyakarta. Hingga kini, Candra sudah menjalani usaha kuliner selama 20 tahun.
Kepada beritaborneo.com yang menemuinya di RM Prambanan Jalan Danau Toba Samarinda, Jumat (25/8/2023), Chandra menjelaskan bahwa awalnya RM Prambanan memiliki tiga cabang. Namun kini hanya tersisa satu, di Jalan Danau Toba yang masih berjalan saat ini.
Ketika disinggung menu favorit yang ada di RM Prambanan, Chandra menyebut ayam bakar, mpek-mpek, sop buntut dan udang tepung goreng. Menu ini menjadi pilihan yang banyak dipesan pelanggannya.
“Orang Samarinda yang sudah lama pasti tahu, langganan kami banyak. Ayam bakar dan mpek mpek yang paling disukai banyak yang senang gitu,” ungkap perempuan lulusan sarjana teknik sipil ini.
Tak hanya itu pelanggan perorangan saja. Sejumlah instansi juga menjadikan pelanggan tetap RM Prambanan yang kerap memesan nasi kotakan kala mengadakan acara tertentu. Diantaranya Bankaltimtara, Univesitas Mulawarman dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
“Bankaltimtara hampir setiap hari pesan kotakan,” ujarnya.
Mengenai harga, Chandra menjamin harga menu makanan di restorannya masih cukup terjangkau. “Kalau ayam bakar, makan di tempat Rp 28 ribu, relatif sih. Kalau kotakan Rp 35 ribu hingga Rp 37 ribu sudah termasuk nasi, ayam bakar, lalapan, sayur sop, pisang, kerupuk dan air mineral gelas,” jelasnya.
Salah satu yang membuat RM Prambanan menjadi restauran legend di Kota Tepian ini adalah prinsip pengelolanya yang mengutamakan untuk mempertahankan mutu rasa. Jika ada bahan-bahan yang mengalami kenaikan harga, pihaknya tak latah untuk ikut menaikan harga atau mengurangi porsi menu makanannya.
“Contohnya jika harga cabai mahal, itu kita tanggung sendiri. Alhamdulillah, itu juga yang membuat kenapa kita masih bertahan dan tidak ditinggalkan pelanggan,” kata Chandra.
Terakhir, perempuan kelahiran 1964 ini berharap Rumah Makan Prambanan dapat terus bertahan di tengah gempuran restoran modern maupun franchais. Terlebih, ada karyawan yang juga menggantungkan hidupnya dari RM Prambanan ini.
“Saya harus memperhatikan juga perekonomian meraka, khususnya untuk anak-anak mereka yang masih sekolah,” pungkas Chandra. []
Penulis: Hernanda | Penyunting : Agus P Sarjono